Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cukai Rokok Berkeadilan, Mungkinkah?

Kompas.com - 09/10/2014, 09:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Industri rokok masih trauma dengan merosotnya penjualan Sigaret Kretek Tangan (SKT) tiga tahun terakhir, hingga menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan sejumlah pabrik. Mereka khawatir, realisasi rencana pemerintah untuk mengerek tarif cukai akan memperburuk keadaan.

Salah satu produsen SKT terbesar, PT HM Sampoerna ancang-ancang dengan rencana pemerintah tersebut. Director Corporate Affairs Sampoerna, Yos Adiguna Ginting mengatakan, jika cukai rokok naik hingga 10 persen, praktis PHK tak terhindarkan dalam 12 bulan ke depan.

 “Kita masih produsen SKT terbesar. Sudah ada dua pabrik ditutup, di Jember dan Lumajang tahun lalu. Sebanyak 4.900 karyawan kena PHK,” ucap Yos, Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Pada Mei 2014, sebagai imbas dari menurunnya pangsa pasar SKT skala nasional yang menghantam telak pabrik-pabrik rokok dalam negeri, termasuk pabrik sekelas PT HM Sampoerna, Sampoerna menutup dua dari tujuh pabriknya, serta merumahkan 4.900 karyawan.

Tak hanya Sampoerna saja, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) pada bulan lalu menutup delapan dari 11 pabriknya, dan menawarkan kepada 1.000 karyawannya untuk mengambil pensiun dini.

Asal tahu saja, telah terjadi perubahan preferensi perokok dari SKT ke produk sigaret kretek mesin (SKM). Tekanan lain datang dari berbagai instrumen regulasi dalam negeri, seperti cukai, pajak daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif.

Selain dari dalam negeri, tekanan lain datang dari luar negeri seperti wacana aksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan aturan negara lain seperti kemasan polos untuk produk rokok seperti yang telah diterapkan oleh Australia.

Akibatnya, penjualan rokok SKT terus turun secara nasional dalam tiga tahun belakangan, dari 30,4 persen pada tahun 2009 menjadi 23,1 persen pada 2013. Penurunan volume ini berlanjut hingga kuartal 1 Tahun 2014, yakni sebesar 20-25 persen, yang berdampak langsung pada pabrikan besar seperti Bentoel, Gudang Garam, dan Sampoerna.

Melihat realitas tersebut, Yos mengaku pelaku industri rokok paham bahwa tarif cukai tidak mungkin tidak naik. Pemerintah perlu pendapatan. Meski begitu, dia menegaskan kenaikan tarif cukai harus berpihak pada SKT yang menyerap banyak tenaga kerja.

Masalahnya, sebut Yos, dalam struktur cukai, terdapat produk SKT yang nilai cukainya lebih tinggi dari SKM. Dia pun berharap, pemerintah bisa menggenjot pendapatan dengan cara yang lebih berkeadilan. “Lebih baik struktur cukai berkeadilan. Kita sudah sampaikan kepada asosiasi, dan industri, mudah-mudahan pemerintah juga dengar,” kata Yos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com