Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Lempar Tanggung Jawab soal Lumpur di Muarojambi

Kompas.com - 11/10/2014, 11:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas seismik berupa peledakan yang dilakukan PT Elnusa Tbk (ELSA) di sekitar ladang minyak Setiti, Pijoan, Muarojambi, Jambi, milik PT Pertamina EP, mengalami kebocoran, pada Kamis (9/10/2014). Alhasil, lumpur menyembur dari dalam perut bumi hingga menggenangi permukiman warga mencapai seluas 1 hektare (ha).

Vice President Corporate Secretary Elnusa, Fajriyah Usman, bilang, saat ini Elnusa bersama Pertamina EP tengah melakukan investigasi untuk segera melakukan penanganan. Tapi, ELSA mengklaim, kejadian itu bukan lagi menjadi tanggungjawabnya, melainkan perusahaan yang memiliki sumur tersebut. Sebab, aktivitas seismik oleh ELSA sudah selesai pada Juli lalu.

Meski melempar tanggungjawab ke Pertamina EP, Fajriah menyatakan, pihaknya bahkan sudah mengganti kerusakan enam rumah milik warga akibat terkena lumpur yang menggenang luas itu. "Ganti rugi sudah kami tangani. Untuk lebih lanjutnya tolong tanyakan ke Pertamina EP saja," imbuh dia kepada KONTAN, Jumat (10/10/2014).

Di pihak lain, Development Director Pertamina EP Satoto Agustono menyatakan, kejadian tersebut bukan berada di sumur produksi minyak Muarojambi, melainkan pengeboran baru yang belum ditutup. "Tidak mengkhawatirkan, cuma karena lokasinya terdapat di lokasi lumpur, jadi menyemburkan lumpur. Ini tidak sama dengan lumpur Lapindo," terangnya.

Namun, demi meyakinkan semua pihak, sejak Kamis (9/10/2014) Pertamina EP sudah melakukan investigasi dengan mengecek ke lokasi semburan, apakah lumpur tersebut mengandung minyak atau gas. Dari hasil tes sementara pada Jumat (10/10/2014), menunjukkan tidak ada kandungan minyak atau gas dalam lumpur yang keluar tersebut.

Meski begitu, sebagai bentuk tanggungjawab lingkungan dan sosial perusahaan, pihak Pertamina terus menyiagakan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat Pertamina EP Field Jambi di lokasi kejadian. Tim ini akan melakukan pemantauan secara terus menerus, sekaligus menyiapkan upaya untuk menghentikan lumpur tersebut.

Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Riambono bilang, pihaknya belum bisa memberikan sanksi karena belum jelas penyebabnya. Yang terpenting, sebagai langkah awal adalah membuat bendung di sana agar lumpur tak meluas. (Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Whats New
Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Whats New
Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

Whats New
CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

Whats New
Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Whats New
Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Whats New
Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Whats New
Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Whats New
3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

Whats New
IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

Whats New
10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Whats New
Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Whats New
Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com