Humas Pertamina EP, Pandjie Galih Anoraga mengatakan, sumur tersebut sudah ditutup dan menurut laporan yang dihimpun di tempat kejadian, sudah tidak ada lagi semburan air tersebut. “Sudah tidak keluar lagi semburan airnya” ujarnya, Minggu (12/10/2014).
Menurut Pandjie, sebenarnya semburan yang keluar tersebut bukanlah lumpur, melainkan air yang terdapat dilokasi lumpur. “Jadi tidak ditemukan gas lumpur, itu hanya air saja, dan sekarang sudah kami tutup dengan semen,” jelasnya.
Pertamina EP menjamin kedepan tidak ada lagi semburan yang akan keluar.
Akibat dari semburan tersebut, Pertamina EP mengklaim telah menderita kerugian. Namun berapa besar nilainya, Pertamina EP belum menghitung. “Kami belum bisa memastikan berapa kerugiannya, tapi kita prioritaskan penanganan dulu saja,” kata Pandjie.
Menurut Pandjie, jika ada warga yang terkena dampak semburan baik di lahan maupun rumahnya, Pertamina EP siap menggani rugi sesuai dengan kesepakatan. “Mengacu kepada aturan Bupati, jika ada yang terken dampak, maka kita kan ganti rugi,” tuturnya.
Sampai saat ini, Pertamina EP Field Jambi masih terus menginvestigasi untuk mengetahui kejadian yang mengakibatkan semburan air tersebut. (Pratama Guitarra)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.