"Harga minyak dunia turun bisa berdampak kepada avtur. Tentu akan membahagiakan maskapai," ujar Edward di Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Saat ini menurut dia, maskapai penerbangan di Indonesia memang sangat tertekan karena mahalnya harga avtur. Bahkan kata Edward, biaya avtur membebani biaya operasional sebesar 40 persen.
Meskipun gembira, semua maskapai penerbangan harus realistis. Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar malah anjlok. Tembusnya nilai tukar sampai Rp 12.000 per dollar menurut Edward akan membuat menurunnya harga minyak tidak berarti.
"Percuma kalau harga turun, tapi rupiah kita melemah. Kalau dollarnya tetap Rp 12.000 ya sama saja," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.