Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Menteri Jokowi, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Kompas.com - 23/10/2014, 08:52 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi rupiah diproyeksikan kembali tertekan oleh kenaikan indeks dollar AS di pasar keuangan global, Kamis (23/110/2014). Sentimen positif ditunggu dari domestik, terutama pengumuman kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang dapat diterima pelaku pasar dan investor.

Indeks dollar AS naik lagi ke 85,77 hingga dini hari tadi di tengah rencana Bank Sentral Uni Eropa (ECB) untuk melakukan pembelian obligasi korporasi. Angka MBA mortgage applications AS yang tumbuh cepat juga membantu penguatan indeks dollar AS.  Inflasi AS diumumkan tetap di 1,7 secara taunan.

Angka itu masih di bawah target jangka panjang Bank Sentral AS, The Federal Reserve di angka 2 persen secara tahunan. Pagi ini ditunggu data PMI Manufacturing China yang diperkirakan bertahan di 50,2. Di malam hari PMI Manufacturing AS akan diumumkan dan diperkirakan turun.

"Sentimen dollar AS kuat diperkirakan bertahan di pasar Asia hari ini," tulis riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Dari dalam negeri, euforia inagurasi Presiden Joko Widodo tidak mampu mencegah pelemahan rupiah. Hingga kemarin sore rupiah melemah tipis mengikuti pelemahan mata uang lain terhadap dollar AS di pasar Asia. Pelemahan juga terlihat di pasar SUN setelah beberapa hari mengalami penguatan signifikan.

"Hari ini pelemahan rupiah berpeluang berlanjut dengan kenaikan indeks dollar AS. Meskipun demikian baiknya data Tiongkok pagi ini diharapkan dapat mencegah pelemahan rupiah," tambahnya.

baca juga: Terlalu Lama Umumkan Menteri, Jokowi Dinilai Tak Elok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com