Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri-menteri Ini Salah Tempat?

Kompas.com - 27/10/2014, 08:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah menteri dalam Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai bukan orang yang tepat untuk pos kementeriannya. Sebagian di antara mereka adalah jajaran menteri terkait perekonomian.

“Rahmat Gobel ini kan kapabilitas beliau selama ini banyak di industri, walaupun ada kekhawatiran kalau di Kemenperin terjadi conflict of interest, tapi kalau di Kemendag tidak menonjol kapasitasnya," ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, Minggu (26/10/2014).

Menurut Enny, susunan Kabinet Kerja ini tak mencerminkan ujaran "Right man on the right place". (Baca juga: Sejumlah Kementerian Salah Menteri?). Namun, dia berharap Rahmat dapat mencegah defisit neraca perdagangan selama dia mengemban amanat sebagai Menteri Perdagangan.

Selain Rahmat, Enny juga mencermati penunjukan Saleh Husein untuk posisi Menteri Perindustrian. “Pengalaman beliau di perindustrian terus terang saya tidak banyak informasi. Yang pasti, publik bertanya-tanya beliau ini siapa?” lanjut dia.

Enny juga menilai lebih tepat jika M Nasir, yang didaulat Joko Widodo menjadi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, menjabat di pos yang berkaitan dengan anggaran. “Pak Nasir, beliau ini dosen saya. Selama ini dikenal cukup piawai dalam hal anggaran, tapi malah jadi Menristek,” sambung Enny.

Selain nama-nama itu, figur seperti Ignatius Jonan, Siti Nurbaja, serta Andrinof Chaniago juga dinilai salah tempat. Khusus untuk Jonan, Enny sepakat bahwa Jonan telah berhasil melakukan revolusi perkeretaapian. Namun, Jonan juga dinilai pantas menduduki pos sesuai dengan latar belakang pendidikannya, yang berkaitan dengan finance.

“Tidak hanya satu-dua yang ketuker. Tapi mungkin ini strategi (Pak Jokowi), saya enggak tahu juga. Yang pasti, tidak tampak memenuhi ekspektasi publik," kata Enny. "Kebetulan tim ekonomi Kabinet Kerja ini kan yang mendapat harapan terlalu besar. Sebenarnya tidak terlalu jelek juga (strukturnya). Tetapi karena ekspektasinya terlalu tinggi, dan kenyataannya hanya seperti itu, ya jadi kurang.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com