Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Menhub, Jonan Disarankan Tak Melulu Gunakan Pendekatan Uang

Kompas.com - 27/10/2014, 10:17 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Joko Widodo telah menunjuk Direktur PT KAI Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja. Setelah ditunjuk, Jonan tentu saja memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam sektor perhubungan.

Di mata pengamat ekonomi Ichsanudin Noorsy, Jonan merupakan sosok yang sangat disiplin karena menerapkan pendekatan uang terutama dalam mengelola PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menurut dia, pendekatan Jonan itu merupakan cermin dari seseorang yang memiliki latar belakang keuangan.

“Jonan latar belakangnya financial, dia pernah di Bahana. Di era (Presiden) Abdurahman Wahid, dia jumpa saya dan meminta penjelasanlah mengenai Bahana. Dia kemarin mengelola PT KAI dalam pendekatan financial,” ujar Ichsanudin Noorsy saat ditemui Kompas.com di Wisma Nusantara, Jakarta, pekan lalu.

Meskipun demikian, Noorsy meminta Jonan tidak hanya mendekati sektor perhubungan hanya dengan pendekatan keuangan karena sektor tranportasi publik bisa menjadi sangat komersil.

Sementara itu, pengamat kebijakaan publik sekaligus Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit justru mendukung penggunaan pendekatan financial tersebut oleh Jonan. Pasalnya kata dia, jika diterapkan dalam internal Kementerian Perhubungan, maka dia yakin tata kelola kementerian akan jauh lebih baik.

“Justru kalau Pak Jonan bisa memanfaatkan kemempuan dia itu pasti akan membentuk tata kelola kementerian. Sehingga akuntabilitas Kementerian Perhubungan akan membaik,” kata dia.

Menurut dia, masyarakat Indonesia berharap banyak kepada Jonan. “Kita menaruh harapan besar kepada Pak Jonan. Nah sekarang kita berharap bahwa Pak Jonan bisa memujudkan harapan masyarakat tersebut,” kata dia.

baca juga: Menhub Ignasius Jonan, Semua Berawal dari Kereta Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com