Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwulan III, OCBC NISP Raup Laba Rp 942 Miliar

Kompas.com - 29/10/2014, 08:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank OCBC NISP Tbk hingga akhir kuartal III-2014 membukukan kenaikan laba bersih sebesar 12 persen menjadi Rp 942 miliar dari Rp 838 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan kenaikan laba ini terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 20 persen menjadi Rp 2,7 triliun pada September 2014 dari Rp 2,3 triliun pada September 2013.

“Tahun 2014 ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan khususnya di Indonesia. Kondisi likuiditas yang ketat, hingga pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini senantiasa kami  monitor pengaruhnya dari waktu ke waktu guna dilakukan penyesuaian strategi jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa malam (29/10/2014).

Dari sisi dana pihak ketiga, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 26 persen menjadi Rp 79,5 trilliun dari Rp 62,9 triliun pada periode yang sama tahun 2013. Dengan demikian, rasio loan to deposit ratio (LDR) tercatat pada akhir triwulan III 2014 sebesar 83,6 persen.

Di sisi lain, rasio-rasio penting per 30 September 2014 berada pada tingkat  yang baik. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap terjaga pada level yang rendah. NPL (net) per akhir September 2014 sebesar 0,7 persen, jauh di bawah batas maksimal yang ditentukan Bank Indonesia sebesar 5 persen.

Rasio permodalan (CAR) juga meningkat menjadi 19,1 persen. Adapun ROA & ROE masing-masing berada pada tingkat 1,7 persen dan 9,2 persen.

Adapun aset berhasil mencatatkan perseroan pada akhir triwulan III-2014 sebesar 23 persen (yoy) menjadi Rp 109,1 triliun dari Rp 88,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Walaupun kondisi perekonomian saat ini masih belum pulih, kami senantiasa proaktif mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat. Dengan ditunjang pondasi keuangan yang kokoh dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, kami terus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan integrasi Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun mendatang,” lanjut Parwati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com