Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Jadi Menteri, Saham Perusahaan Ini Langsung "Melompat"

Kompas.com - 29/10/2014, 09:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan direspon positif oleh pasar. Hal itu terlihat dari naiknya saham perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan hasil laut, PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI).

Saham DSFI selama ini masuk kategori saham tidur dengan harga berada di kisaran Rp 50 per saham. Namun pada hari ini, Rabu (29/10/2014), saham tersebut naik signifikan hingga sebesar 28,36 persen di level Rp 86 per saham.

DSFI merupakan perusahaan yang sudah 40 tahun bergerak di bidang pengolahan hasil laut, dengan produk antara lain tepung roti ikan, fillet ikan, sashimi, cutlets ikan, steak ikan, dan daging ikan blok. Perusahaan ini juga menjalin kemitraan dengan komunitas nelayan sebagai pemasok bahan baku produk perseroan.

Sebagaimana diketahui, Susi Pudjiastuti diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Meskipun tidak mengenyam pendidikan formal hingga perguruan tinggi, Susi dinilai memiliki visi dalam memajukan sektor perikanan di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo saat dimintai pendapat mengenai kenaikan harga saham DSFI menyatakan sejauh ini kenaikan saham tersebut belum mencerminkan fundamental perusahaan.

"Ini lebih didorong karena spekulasi, bahwa ada ada potensi bisnis yang bisa diraih oleh emiten. Bagaimanapun, setiap kebijakan pemerintah selalu direspon dengan mengaitkan ke sektor emiten," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com