"Hari ini kita akan membahas perihal subsidi, pembiayaan, dan menumbuhkan optimisme pasar," ujar Jokowi.
Jokowi melihat potensi penerimaan negara dari sektor pajak masih sangat besar. Dia merujuk data rasio penerimaan pajak selama 10 tahun terakhir hanya meningkat 0,1 persen. "Sejak tahun 2005-2013 penerimaan pajak tidak pernah tercapai. Kemudian juga tax coverage ratio, hanya 53 persen dan PPN yang paling potensial hanya 50 persen," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyoroti pula soal total wajib pajak di Indonesia yang mencapai 24 juta orang. Namun, hanya 17 juta orang yang melaporkan SPT atau sekitar 60 persen.
Di dalam rapat kali ini, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri di bidang perekonomian seperti Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Djalil saat ditanya soal agenda rapat yang kemungkinan membahas lagi kenaikan harga bahan bakar minyak, membantahnya. Menurut dia, belum ada pembahasan soal harga BBM bersubsidi.
Dia mengaku akan melaporkan ke Jokowi sejumlah program pemerintahan yang menjadi prioritas seperti pembangunan 10 kawasan industri di luar pulau Jawa dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Itu akan menjadi salah satu prioritas dan akan kami implementasikan," kata Sofyan.
baca juga: Harga BBM Tetap Naik Awal November?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.