Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Mencoba Bangkit di Akhir Pekan

Kompas.com - 31/10/2014, 08:24 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (31/10/2014). Indeks mencoba menguat dengan sentimen positif dari eksternal di tengah tekanan ambil untung pelaku pasar menjelang penutupan pekan ini.

Pasar saham AS kembali melanjutkan kenaikannya seiring pertumbuhan data produk domestik bruto (PDB) yang lebih baik dari prediksi. Indeks Dow Jones Industrial Average naik sekitar 1,30 persen dan indeks S&P 500 naik sekitar 0,62 persen.    

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh perekonomian Paman Sam yang membaik. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 1,43 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan justru melemah tipis 0,23 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif.    

Dari dalam negeri, riset Mandiri Sekuritas memprediksi indeks harga konsumen (CPI) naik 0,33 persen (MoM) pada Oktober, lebih tinggi daripada rata-rata inflasi Oktober pada periode 2010-2013 yang sebesar 0,05 persen (MoM). Seluruh komponen CPI kemungkinan sudah naik seiring dengan kenaikan harga makanan terutama cabai yang paling mendorong kenaikan. Kekeringan, ekspektasi kenaikan BBM, dan erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara adalah faktor di belakang inflasi makanan.  

Sementara dualisme kepemimpinan yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan sentimen negatif terhadap perekonomian Indonesia. Jika dibiarkan berlarut, situasi ini akan menghambat kerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.      

IHSG sendiri hingga kemarin tetap diperdagangkan di atas MA 200 harian. IHSG bergerak melemah dan ditutup pada level 5.058 atau turun 0,30 persen pada perdagangan kemarin.

"Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan variatif dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran level tertinggi terdekat di 5.103 dan terendah terdekat 4.995," tulisnya.

Adapun saham yang direkomendasikan adalah TINS, AALI, PTBA, TLKM, ICBP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Spend Smart
Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Earn Smart
Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Whats New
Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Work Smart
AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

Whats New
Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Whats New
Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Whats New
Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

Whats New
Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

Whats New
Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com