Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2014, 12:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk terus melakukan integrasi usaha dengan perusahaan anak guna mendorong perkembangan bisnis Mandiri Group.

Terkait hal itu, Bank Mandiri bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) memperkenalkan produk BSM E-Money dan produk BSM Mobile Banking Multiplatform guna meningkatkan layanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Dengab layanan itu, nasabah BSM akan dapat melakukan pembayaran di seluruh merchant yang telah bekerja sama, seperti untuk pembayaran tol, tiket Transjakarta, tiket Commuterline, pembayaran parkir, belanja di Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Lawson, Superindo dan merchant-merchant lainnya.

Pemegang BSM e-money juga dapat melakukan pengisian ulang di seluruh sarana isi ulang mandiri e-money, seperti mandiri atm  berlogo “e-money”, cabang BSM atau merchant retail yang telah bekerja sama, baik secara tunai ataupun menggunakan kartu mandiri debit kartu debit BSM.

“Bagi Bank Mandiri, sebagai induk perusahaan, peluncuran BSM e-money merupakan strategi untuk memperluas segmen pengguna mandiri e-money sehingga akan semakin meningkatkan market share transaksi secara Nasional”, kata Vice President Electronic Banking Bank Mandiri Nandan Sandaya dalam siaran pers, Minggu (2/11/2014).

Jumlah kartu mandiri e-money yang beredar hingga September 2014 mencapai 4,5 juta kartu dengan rata-rata frekuensi transaksi 11 juta per bulan. Dengan nilai ini, market share frekuensi transaksi mandiri e-money telah mencapai 65 persen dari total transaksi uang elektronik nasional. Artinya, saat ini, Mandiri e-Money adalah uang elektronik yang paling sering digunakan di Indonesia.

Guna memperluas segmen pengguna kartu prabayar e-money, Bank Mandiri juga telah menginisiasi sinergi dengan instansi pendidikan. Misalnya, kerjasama co branding kartu e-money dengan kartu pelajar di tiga sekolah menengah atas di provinsi Yogyakarta pada pertengahan tahun ini.

Sementara itu, Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan produk BSM e-money merupakan sinergi Bank Syariah Mandiri dengan induk perusahaan dalam bentuk kartu co-branding untuk meningkatkan layanan dan kelengkapan pilihan produk bagi nasabah BSM.

Saat ini, BSM e-Money telah dapat diperoleh di cabang atau gerai BSM dengan harga kartu perdana Rp20.000. Adapun nilai maksimal BSM e-money adalah satu juta rupiah dan tidak ada nilai minimal.

Adapun produk BSM Mobile Banking Multiplatform merupakan layanan mobile banking yang dapat diaplikasikan pada semua smartphone dengan operating system Blackberry, Android, IOS, dan Symbian. Produk ini merupakan pengembangan dari platform mobile banking yang telah ada sebelumnya, dengan penambahan beberapa fitur unggulan.

Fitur tersebut antara lain, menu favorit yang memungkinkan nasabah menyimpan data transaksi transfer, pembayaran dan pembelian, share aktivitas ke social media, informasi lokasi ATM & Kantor Cabang BSM, informasi produk dan promo, jadwal shalat dan kalimat inspiratif, menu akses langsung Call BSM 14040, serta notifikasi detail transaksi ke email yang didaftarkan.

Untuk mendapatkan layanan BSM Mobile Banking, nasabah melakukan registrasi atau mendaftar ke Cabang BSM terdekat, dan mengunduh Aplikasi BSM Mobile Banking melalui Blackberry App World (untuk Blackberry), Google Play Store (untuk Android) dan App Store untuk Apple  (iOS) dengan keyword 'BSM Mobile Banking'.

Melalui peluncuran dua produk baru ini, Agus Sudiarto menambahkan, bahwa BSM dapat meningkatkan bisnis perusahaan baik dari sisi transaksi melalui e-banking maupun potensi cross-selling BSM dengan induk perusahaan Bank Mandiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aptiknas dan Advance Digitals Tandatangani MoU di Bidang Pemasaran Digital

Aptiknas dan Advance Digitals Tandatangani MoU di Bidang Pemasaran Digital

Rilis
OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Monitor Potensi Risiko di Tengah Gejolak Global

OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Monitor Potensi Risiko di Tengah Gejolak Global

Whats New
Soal Aturan Penurunan Bunga Pinjol, OJK: Ditunggu Masyarakat

Soal Aturan Penurunan Bunga Pinjol, OJK: Ditunggu Masyarakat

Whats New
Strategi ADB Dukung Pembangunan IKN Bebas Emisi Karbon

Strategi ADB Dukung Pembangunan IKN Bebas Emisi Karbon

Rilis
Dampingi Jokowi, Sri Mulyani Serahkan DIPA dan TKD APBN 2024 secara Digital

Dampingi Jokowi, Sri Mulyani Serahkan DIPA dan TKD APBN 2024 secara Digital

Whats New
Komitmen Dukung Literasi, Elnusa Petrofin Berpartisipasi dalam Workshop dan Pelatihan Jurnalistik

Komitmen Dukung Literasi, Elnusa Petrofin Berpartisipasi dalam Workshop dan Pelatihan Jurnalistik

Whats New
KAI Siapkan 6,11 Juta Kursi Selama Nataru, Ini 10 KA Terfavorit

KAI Siapkan 6,11 Juta Kursi Selama Nataru, Ini 10 KA Terfavorit

Whats New
Sensus Pertanian 2023: Jumlah Usaha Petani Turun 7,42 Persen

Sensus Pertanian 2023: Jumlah Usaha Petani Turun 7,42 Persen

Whats New
Cetak Rekor Baru, Harga Emas Diprediksi Terus Merangkak Naik

Cetak Rekor Baru, Harga Emas Diprediksi Terus Merangkak Naik

Whats New
PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

Whats New
Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Whats New
Mengakar Kuat ke Dalam, Menjulang Tinggi ke Luar

Mengakar Kuat ke Dalam, Menjulang Tinggi ke Luar

Whats New
Sensus Pertanian 2023, BPS: Mayoritas Usia Petani di Atas 55 Tahun

Sensus Pertanian 2023, BPS: Mayoritas Usia Petani di Atas 55 Tahun

Whats New
Jumlah Perempuan yang Jadi Investor Kripto Dinilai Harus Meningkat

Jumlah Perempuan yang Jadi Investor Kripto Dinilai Harus Meningkat

Earn Smart
OJK 'Pede' Penyaluran Kredit Bank Tumbuh di Atas 10 Persen Tahun Ini

OJK "Pede" Penyaluran Kredit Bank Tumbuh di Atas 10 Persen Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com