Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marshall Goldsmith, Si Penyebar "Mojo"

Kompas.com - 18/11/2014, 06:20 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berkebangsaan asing berbicara lantang sambil berjalan mondar-mandir di salah satu ruang pertemuan mewah di Jakarta. Dia mengenakan kemeja abu-abu, celana coklat, dan menggenggam mikrofon di tangan kirinya.

Penampilan sederhana pria tersebut begitu kontras dengan chandelier di atas kepalanya, serta penampilan orang-orang berbalut jas dan batik yang duduk manis di sekelilingnya. Pria itu ternyata bukan turis sembarangan. Pria bernama Dr. Marshall Goldsmith (65) tersebut menjadi pembicara dalam seminar dua hari, mulai hari ini (17/11/2014) hingga Selasa (18/11/2014) ini.

Selama dua hari berturut-turut, Goldsmith membawakan seminar "Leadership Mojo" dan "Indonesia's Mojo Leaders" di Kempinski Hotel, Jakarta. "Mojo" merupakan kata dalam bahasa Afrika yang berarti semangat positif.

Selama bertahun-tahun, Goldsmith sudah mengenalkan konsep "mojo" dan pentingnya pemimpin perusahaan memancarkan "mojo" tersebut ke seluruh dunia.

Goldsmith sudah menjadi editor bagi 34 buku yang telah terjual sebanyak lebih dari dua juta kopi di seluruh dunia. Bukunya pun sudah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa dan menempati posisi penjualan terbaik di 12 negara.

Tidak hanya itu saja, karya Goldsmith juga sudah masuk dalam jejeran New York Times bestseller, Wall Street Journal #1 Business Book, serta Harold Longman Award for Business Book of the Year.

Lahir di Valley Station, Kentucky pada 1949, Goldsmith mengantongi gelar ekonomi matematis dari Rose-Hulman Institute of Technology di Terre Haute, Indiana, pada 1970. Goldsmith mendapatkan gelar MBA dari Kelley School of Business, Indiana University, pada 1972. Kemudian, Goldsmith mendapatkan gelar PhD dari UCLA Anderson School of Management di Los Angeles, California, pada 1977.

Goldsmith memiliki beberapa pandangan kunci yang selalu disampaikannya. Beberapa pandangan tersebut antara lain, prinsip yang membuat seseorang sukses bisa menjerumuskan orang tersebut dan membuatnya sulit mengubah tindakan.

Padahal, kesulitan mengubah tindakan belum apa-apa dibandingkan kesulitan mengubah persepsi orang kain mengenai tindakan kita.

"Mengenai efektivitas perubahan dalam kepemimpinan, mengubah persepsi jauh lebih sulit dari mengubah tingkah lakunya. Mari bayangkan masalah Anda adalah bahwa Anda mengeluarkan terlalu banyak komentar negatif mengenai rekan kerja. Anda ingin berubah dan selama empat bulan tidak mengatakan hal buruk mengenai orang lain. Di bulan selanjutnya, Anda mengumpat. Orang hanya akan bilang Anda tidak pernah berubah. Dalam kepemimpinan, bukan apa yang Anda katakan, namun yang penting adalah apa yang orang dengar," papar dia di Jakarta, Senin ( 17/11/2014).

Lantas, Goldsmith mengungkapkan bahwa sebaiknya Anda mengkomunikasikan setiap langkah perbaikan yang Anda lalui pada rekan kerja dan meminta sarannya untuk perbaikan di masa depan.

Melalui hal ini, tuturnya, orang akan melihat kemajuan yang Anda buat. Ada pula pandangannya yang menyebutkan bahwa kesuksesan pelatihan (coaching) karyawan bukan terletak pada pada pelatihnya. Kesuksesan tersebut sangat bergantung pada orang per orang yang mengikuti pelatihan, serta kerabat dan rekan kerja orang tersebut.

Dalam presentasinya, Goldsmith memang tidak hanya memberikan pelatihan berdasarkan buku teks. Sesekali, di juga menyelipkan pengalaman hidupnya. Inilah yang membuat pelatihan Goldsmith istimewa. "Dalam hidup, penting untuk bergaul dengan orang-orang besar. Anda mungkin bisa beruntung," tukasnya.

Seminar yang mengetengahkan Goldsmith sebagai pembicara utama ini diadakan oleh Act/Kompas Gramedia dan Knowcap Event Organizer. Beberapa  pebisnis seperti Agung Adi Prasetyo, Tigor M. Siahaan, Anies Rasyid Baswedan, Chairul Tanjung, Roby Djohan, Tanri Abeng, Martha Tilaar, dan Muhammad Husen juga turut berbagi cara mereka membagikan "Mojo" pada orang yang dipimpinnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com