Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Ubrak-abrik Perizinan yang Lambat

Kompas.com - 21/11/2014, 10:01 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Salah satu masalah yang kerap didengungkan dalam pembangunan infrastruktur adalah masalah perizinan. Hal itu membuat geram Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dengan tegas menyampaikan fokus utama rezimnya adalah pembangunan infrastruktur.

"Perizinan yang sangat lambat, masa izin power plant sampai enam tahun? Ini yang mau kita ubrak-abrik harus rampung. Ini hanya masalah niat. Izin itu apa sih? Selembar kertas. Masa (mengurus perizinan sampai) bulanan saja tidak boleh, ini tahunan," ujar Presiden Joko Widodo sambil menepuk dahinya saat makan malam yang digelar Bank Indonesia, Kamis (20/11/2014).

Ia menyebutkan, membenahi masalah perizinan bukan tujuan akhir. Pekerjaan ini baru langkah pertama dari pekerjaan lebih besar, yaitu pembangunan fasilitas umum yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dan hajat hidup banyak orang.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengungkapkan pentingnya pembangunan beberapa infrastruktur penting. Pembangunan alternatif penghubung antarpulau, pabrik, serta pembangkit listrik merupakan beberapa prioritas yang harus segera dibangun.

Sayangnya, penyediaan infrastruktur pun terbentur masalah lain. Selain masalah perizinan dari instansi terkait, ada pula masalah pembebasan lahan. Presiden menuturkan, pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan kawasan industri, semuanya terbentur masalah ini.

Pembebasan lahan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, investasi asing jangka panjang merupakan salah satu alternatif yang menguntungkan. Namun, ada anggapan bahwa investor asing akan "membawa lari" hasil investasinya.

Hal tersebut ditampik oleh Presiden Joko Widodo. Menurut dia, tidak mungkin investor pergi membawa lari jalan tol, pabrik, dan pelabuhan. Ia membandingkan dengan Tiongkok yang tidak alergi dengan investasi asing. Negeri Tirai Bambu ini membuka kesempatan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya bagi pembangunan infrastruktur.

Menurut Jokowi, ia sempat bertanya kepada Wakil Ketua Partai Komunis China mengenai pembukaan investasi asing tersebut. "Kenapa Tiongkok berani membuka lebar investasi. (Menurut Wakil Ketua Partai Komunis China) Kita buka siapa pun boleh masuk. Dia buat jalan, buat pelabuhan, masa dia angkut. Dalam 10 sampai 20 tahun pasti akan kembali ke kita. Tidak mungkin dia buat pabrik, pabriknya dibawa. Ini, saya kira, pekerjaan kita bersama. Mari kita bekerja untuk negara yang kita cintai," ucap Jokowi.

Baca juga: Xi Jinping Membagi Jokowi Tiga Kunci Sukses Tiongkok jadi Raksasa Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com