Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Tol Laut Jokowi, Pemerintah Akan Bangun 16 Kawasan Industri

Kompas.com - 24/11/2014, 08:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah berencana mengembangkan 16 kawasan industri untuk mendukung realisasi tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo. Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dedy Supriadi Priatna, pemerintah justru akan membayar mahal apabila kapal 3.000 TEus berangkat dari barat penuh, namun pulang dari timur kosong.

"Kawasan industri di Papua, di Maluku harus ada dulu. Kalau tidak ada, akan sama seperti sekarang ini," kata Dedy pada akhir pekan lalu.

Dalam draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, proyek strategis yang akan dibangun untuk mendukung 16 kawasan industri diperkirakan menelan dana Rp 47,67 triliun. Kebutuhan tersebut terdiri dari proyek bandara senilai Rp 8,2 triliun, proyek jalan sebesar Rp 8,079 triliun, proyek kereta api sebanyak Rp 2,312 triliun, proyek ketenagalistrikan senilai Rp 10,477 triliun, proyek pelabuhan senilai Rp 17,664 triliun, serta proyek sumber daya air sebanyak Rp 939 miliar.

Adapun proyek strategis yang akan dibangun di sektor pelabuhan, antara lain Pelabuhan Kualatanjung, Pontianak Bitung, Makasar, Banjarmasin, Kupang, serta Halmahera. Proyek jalan tol meliputi pembangunan jalan tol Manado-Bitung. Proyek jalan di antaranya jalan lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, serta Susumuk-Bintuni. Proyek kereta api meliputi KA Manado-Bitung dan Sei Mangke-Bandar Tinggi-Kualatanjung.

Sementara itu, proyek listrik yang akan dibangun antara lain PLTU Asahan 3, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Bengkayang, PLTA Konawe, PLTA/MH Morowali, serta PLTGU Tangguh. Sementara itu bandara yang akan dibangun antara lain, Bandara Eltari Kupang, Bandara Mutiara Palu, juga Bandara Halu Oleo Kendari. Proyek sumber daya air yang akan dibangun adalah pembangunan Waduk Raknamo Kupang.

Berikut di bawah ini adalah kota-kota yang rencananya akan dijadikan kawasan industri.
1. Kuala Tanjung, Sumatera Utara
2. Seimangke, Sumatera Utara
3. Tanggamus, Lampung
4. Batulicin, Kalimantan Selatan
5. Ketapang, Kalimantan Barat
6. Landak, Kalimantan Barat
7. Palu, Sulawesi Tengah
8. Morowali, Sulawesi Tengah
9. Bantaeng, Sulawesi Selatan
10. Bitung, Sulawesi Utara
11. Konawe, Sulawesi Tenggara
12. Kupang, NTT
13. Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara
14. Teluk Bintuni, Papua Barat
15. Sayung, Jawa Tengah
16. JIIPE, Jawa, Jabodetabek

baca juga: "Mimpi" Tol Laut Jokowi Seharga Rp 700 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com