"Tahun lalu porsi penjualan untuk infrastruktur sekitar 44 persen, tahun depan diperkirakan dapat lebih tinggi mengingat banyaknya proyek infrastruktur yang segera ditenderkan pada awal tahun nanti," imbuh Puji.
Wika Beton sendiri berencana menambah satu pabrik baru lagi di Kalimantan. Perusahaan ini sengaja menyasar Kalimantan lantaran permintaan produk beton pracetak selama ini didatangkan dari pabrik yang ada di Pasuruan, Jawa Timur. Wika Beton saat ini sudah memiliki sekitar 12 pabrik.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) juga membidik peluang dari program kemaritiman Jokowi. Perusahaan telekomunikasi ini mengaku siap membangun infrastruktur dasar di enam pelabuhan Indonesia. Enam pelabuhan itu adalah Tanjung Priok, Belawan, Batam, Tanjung Perak, Makassar dan Sorong.
Telkom akan membangun kabel fiber optik, stasiun pemancar (BTS) serta koneksi internet (WiFi.id). "Sebetulnya di setiap pelabuhan ini Telkom sudah punya jaringan, tinggal memperkuat. Jadi investasinya sekitar Rp 500 juta per pelabuhan," kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin.
Awaluddin menargetkan, pembangunan infrastruktur dasar di enam lokasi ini bisa selesai Desember ini. "Jika infrastruktur dasar sudah terpasang artinya sudah terkoneksi, maka tinggal memasang aplikasi untuk memudahkan bisnis di pelabuhan," katanya. Telkom telah menyiapkan aplikasi yang bernama Inaportnet. Inaportnet ini sudah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok oleh Indonesian National Shipowners Association (INSA).
Target dari pengguna Inaportnet adalah semua stakeholder di pelabuhan, yaitu otoritas pelabuhan, bea cukai, instansi pemerintahan lainnya, perusahaan pelayaran, operator terminal, freight forwarders, customs brokers, container freight station (CFS), inland trucker, serta importir dan eksportir.
Keseriusan Telkom di bidang maritim ditandai dengen pembentukan divisi kemaritiman di bawah Enterprise & Business Service Bisnis. Telkom berharap, divisi ini bisa meraup pendapatan Rp 250 miliar tahun ini dan menjadi Rp 500 miliar di 2015.
Tidak hanya menarik perusahaan lokal, sejumlah negara juga tertarik turut serta mewujudkan misi maritim Jokowi. Selain Jepang dan China, negara Eropa dan Singapura juga sudah mengungkapkan ketertarikannnya atas visi maritim Jokowi.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki bahkan mengaku menghubungi pemilik perusahaan Jepang di Indonesia untuk membahas rencana investasi khususnya di bidang pembangunan infrastruktur maritim. “Sudah saya kontak perusahaan Jepang di Indonesia untuk membahas bagaimana kami bisa memberikan investasi dengan Indonesia di bidang infrastruktur maritim,” katanya.
Singapura juga kepincut ikut menggarap proyek tol laut. Hal itu disampaikan delegasi pengusaha Singapura yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Teo Ser Luck saat bertemu dengan pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
"Mereka tertarik investasi dibeberapa sektor yang prioritas Presiden Jokowi, misalnya sektor maritim. Singapura punya kemampuan dalam sektor itu," ujar Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto. (Adhitya Himawan, Merlinda Riska, RR Putri Werdiningsih, Uji Agung Santosa)
baca juag: Faisal Basri: Mafia Minyak Bukan Kutu yang Tak Terlihat Mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.