"Potensi micro hydro (PLTA mini) kita mencapai 3,5 juta kW, tapi yang existing atau dimanfaatkan baru 13,1 persen," kata Executive Director of Yayasan Bina Usaha Lingkungan Agus Widianto Rabu (25/11/2014).
Dia menjelaskan, ada empat elemen yang bisa mendukung pemanfaatan micro hydro sebagai sumber energi alternatif berkelanjutan. Pertama adalah lingkungan, meliputi sungai, volume air, dan rotasinya. Elemen kedua adalah sosial, yakni masyarakat yang mengoperasikan dan memelihara sistem. Adapun elemen ketiga adalah teknologi, serta terakhir adalah akses keuangan.
"Dibutuhkan investasi 3.000 dollar AS-4.000 dollar AS per kWh, jika ditambah biaya transportasi menjadi 5.000 dollar AS," lanjut dia.
Sayangnya, Indonesia masih banyak menemui kendala dalam pemanfaatan micro hydro. Akses keuangan sangat sulit. Di samping itu, tidak mudah juga mengorganisasikan masyarakat untuk menjaga sistem tersebut. "Tapi yang paling susah adalah ketika PLN datang, sistem berhenti, beralih ke PLN," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.