Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dipastikan Bergabung dengan Bank Infrastruktur Buatan Tiongkok

Kompas.com - 27/11/2014, 19:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia memastikan diri untuk bergabung dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang diprakarsai pemerintah Tiongkok. Namun, Indonesia memberikan sejumlah persyaratan kepada Tiongkok yang menjadi pemegang saham terbesar di bank yang kerap disebut saingan dari World Bank, Asian Development Bank, hingga International Monetary Fund itu.

“Sudah, sudah dipastikan. Menkeu akan segera datang ke China, kalau enggak salah awal Desember untuk tanda tangan,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil di istana negara, Kamis (27/11/2014).

Sofyan mengatakan dengan bergabungnya Indonesia ke AIIB, maka akan menumbuhkan infrastruktur di tanah air. Indonesia, kata dia, memiliki pinjaman alternatif selain dari World Bank dan ADB.

Modal dasar AIIB juga sangat besar yakni berkisar 100 miliar dolar, dan setengahnya berasal dari kantong Tiongkok. Untuk mendapatkan pinjaman dari AIIB, Sofyan mengaku Indonesia masih harus bersaing dengan 21 negara lain yang sudah bergabung terlebih dulu di bank tersebut.

“Tapi ini akan menjadi alternatif pembiayaan di samping pinjaman lain dari World Bank dan ADB,” kata dia.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengungkapkan, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan ketertarikannya bergabung dengan AIIB saat bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Namun, Jokowi meminta dua syarat yang harus dipenuhi AIIB sehingga Indonesia bersedia bergabung ke bank yang dikhawatirkan oleh blok barat tersebut.

“Pertama, kita harapkan regional headquarter-nya ada di Indonesia. Presiden juga mengharapkan direksi utamanya menyertakan pejabat dari Indonesia. Itu yang akan diperjuangkan Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan,” ucap Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com