Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deposito Nasabah Kaya Kian Menggunung

Kompas.com - 28/11/2014, 10:00 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ekonomi di negeri ini boleh saja melambat, namun lain halnya dengan kekayaan orang kaya yang terus bertumbuh. Hal ini tergambar dari pertumbuhan simpanan nasabah kaya di bank umum per September 2014, yang naik 14,48 persen dari periode yang sama tahun 2013. Mayoritas simpanan berjumlah di atas Rp 5 miliar.

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan, per September 2014 jumlah simpanan di atas Rp 2 miliar sebagai angka maksimal penjaminan LPS tercatat sebanyak Rp 2.194,52 triliun. Pada akhir September 2013, nilainya berada di posisi Rp 1.916,90 triliun.

Bila dirinci, dari jumlah simpanan di atas Rp 2 miliar tersebut, sebanyak Rp 383,76 triliun atau setara 9,63 persen merupakan simpanan bernominal Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. Sedangkan sisanya didominasi simpanan di atas Rp 5 miliar, yang bernilai total Rp 1.810,76 triliun.

Angka tersebut juga menggambarkan bahwa jumlah simpanan nasabah kaya di atas Rp 2 triliun memberikan kontribusi hingga 55,05 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) di bank umum.

Meski demikian, jumlah rekening nasabah kaya dengan simpanan Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar tercatat hanya sebanyak 107.710 rekening atau 0,08 persen dari jumlah total rekening nasabah bank umum. Sedangkan, rekening nasabah dengan simpanan di atas Rp 5 miliar, porsinya cuma 0,05 persen.

Bila data LPS menunjukkan total DPK bank umum mayoritas dikuasai oleh nasabah-nasabah besar, lain halnya dengan yang berlaku di PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BBCA ini mengatakan, perolehan dana masyarakat di BCA, mayoritas bersumber dari simpanan dengan nilai rata-rata di bawah Rp 2 miliar.

Jahja bilang,  BCA tidak memasang target dalam jumlah tertentu untuk menggandeng nasabah besar. "Kami lebih suka nasabah kecil, karena tidak terlalu sensitif terhadap tingkat suku bunga. Dan lagi, nasabah besar cenderung minta bunga deposito yang tinggi," kata Jahja, Kamis (27/11/2014).

Layanan nasabah
Di sisi lain, PT Bank Mandiri Tbk tetap berupaya menjaring nasabah yang berpenghasilan tinggi. Caranya adalah dengan menambah jaringan nasabah prioritas di sejumlah daerah.

Hery Gunardi, Direktur Mikro dan Ritel Bank Mandiri mengatakan, jumlah nasabah prioritas Bank Mandiri saat ini mencapai lebih dari 38.000  nasabah. Dana kelolaan hingga Oktober 2014 berjumlah Rp 132,57 triliun.

"Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 47 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir," kata Hery, Kamis (27/11/2014).

Memang, untuk masuk katagori nasabah prioritas Bank Mandiri tak harus memiliki dana miliaran rupiah, karena dengan minimal simpanan Rp 500 juta sudah bisa masuk nasabah prioritas. Selain kemudahan transaksi, nasabah prioritas akan mendapatkan layanan personal banker sebagai penasihat finansial. 

Para personal banker tersebut, kata Hery, memiliki informasi dan pengetahuan memadai berkenaan dengan pengelolaan investasi dan harta kekayaan nasabah. (Adhitya Himawan) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com