Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astra Seimbangkan Bisnis

Kompas.com - 30/11/2014, 22:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Astra International Tbk (ASII) saat ini tengah berusaha menyeimbangkan lini bisnis kendaraan (otomotif) dengan sektor lainnya.  Saat ini bisnis otomotif ASII masih menjadi kontribusi terbesar dibandingkan sektor lainnya yang dimiliki perseroan.

Tercatat, pada 2012 sektor otomotif berkontribusi terhadap laba bersih perseroan sekitar 64 persen dan pada 2013 sebanyak 68 persen. Sedangkan, pada kuartal ketiga tahun ini sudah sebesar 59 persen.

"Kita dorong bisnis non otomotifnya, jadi nantinya perseroan berharap bisa balance antara otomotif dan non otomotif," kata Investor Relations Astra, Tira Ardianti, akhir pekan ini.

Menurut Tira, industri otomotif ke depan akan terus tumbuh walaupun persaingan cukup ketat. Di mana, kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan masih tinggi seiring pertumbuhan ekonomi kelas menengah selalu meningkat setiap tahunnya.

Chief Group Treasury and Investor Relations Astra, Iwan Hadiantoro menambahkan, membuat portofolio berimbang memang tidak mudah, mengingat selama ini pendapatan lebih dominan berasal dari otomotif. Namun, agar keuangan perseroan ke depan tetap terjaga dengan baik maka diperlukan keseimbangan antar bisnis.

"Mungkin bisa sampai 10 tahun untuk bisa jadi 50 banding 50," ucap Iwan.

Menurut Iwan, perseroan memiliki strategi tiga pilar untuk mendorong bisnis non otomotifnya. Pertama, dengan memperbesar bisnis di luar otomotif, kedua melakukan akuisisi guna memperkuat bisnis yang sudah berjalan seperti dilakukan anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang akuisisi  perusahaan infrastruktur. Dan terakhir, mengerjakan proyek seperti jalan tol.

"Tapi pengembangan bisnis (non otomotif) pada dasarnya tidak akan jauh dari bisnis yang sudah ada," ucapnya. (Seno Tri Sulistiyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com