Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Newmont Beroperasi, Ekonomi Sumbawa Barat Kembali Menggeliat

Kompas.com - 19/12/2014, 18:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


SUMBAWA, KOMPAS.com - Perekonomian Sumbawa Barat sempat terkena dampak akibat penghentian operasi PT Newmont Nusa Tenggara (Newmont) selama tiga bulan. Namun, kini denyut nadi ekonomi Sumbawa Barat kembali menggeliat.

"Eksodus masyarakat dan pegawai besar. Dampaknya masih terasa (saat ini), tapi denyut nadinya mulai kembali," ujar salah satu pemilik warung Anwar Hadi di Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat, Jumat (19/2014).

Pria 42 Tahun tersebut mengungkapkan, omzetnya sempat turun 80 persen akibat Newmont stop operasi. Selain Anwar, pemilik Rumah Makan Luwes Handayani (50) juga mengaku sempat terkena dampak dari tidak beroperasinya perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia itu. Bahkan, Handayani sempat memberhentikan pegawainya.

"Sebelumnya 10 karyawan, kemudian dikurangi 4 . Lalu jadi tambah lagi jadi 10 setelah (Newmont) kembali beroperasi," kata wanita asal Malang tersebut.

Menurutnya, jika dibandingkan sebelum stop beroperasinya Newmont, omzetnya saat ini turun drastis. Ia menuturkan pendapatannya per hari bisa Rp 7 juta. Namun, saat penghentian operasi hanya Rp 500.000.

Sementara itu, pengawas pabrik PT Ridho Bersama (PTRB) Muhammad Yasin mengatakan bahwa perusahaan kecil tersebut sempat berhenti beroperasi selama satu bulan. Perusahaan yang memproduksi jaring reklamasi dari serabut kelapa tersebut mengaku tidak menerima pesanan produk dari Newmont.

"Simpang siur Newmont membuat kita ikut tutup (operasi) juga. Sempat berhenti operasi 1 bulan," ucap Yasin Di Kabupaten Sumbawa Barat, Newmont menjadi jantung ekonomi. Pasalnya, PT NTT menyumbang 92 persen pendapatan domestik (PDB) kabupaten.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com