Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Barang Topang Bisnis PT KAI

Kompas.com - 22/12/2014, 11:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
-  PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan pertumbuhan bisnis angkutan barang yang signifikan. Di tahun ini, kontribusi pendapatan KAI dari angkutan barang melampaui pendapatan dari angkutan penumpang.

Pendapatan angkutan penumpang selama ini menjadi penopang utama bisnis KAI. Tapi, kini, "Porsinya berbalik. Tahun lalu 40 persen pendapatan dari kereta barang dan 47% dari penumpang. Kini, 47% dari kereta barang dan 40% dari angkutan penumpang,” kata Bambang Eko Martono, Direktur Komersial KAI, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Pertumbuhan bisnis kereta barang mencapai 35% dibanding dengan tahun lalu. Lonjakan ini tidak terlepas dari bisnis angkutan kereta barang KAI di Sumatra yang menyumbang 60 persen dari total pendapatan angkutan barang. Sementara itu, 40 persen pendapatan angkutan barang berasal dari Pulau Jawa.

Jenis barang yang menggunakan jasa angkutan KAI adalah semen, batubara, bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina, minuman bersoda, hingga air minum kemasan.

Bambang optimistis jenis barang yang bisa diangkut KAI bertambah. Apalagi, KAI tengah melobi Pertamina untuk mempercayakan pengangkutan seluruh BBM-nya dengan kereta. "Kami mau mencoba. Apalagi, harga Pertamax sudah hampir sama dengan harga premium yang membuat konsumsi Pertamax pasti naik," ujar dia.

Untuk mengimbangi pertumbuhan bisnis angkutan barangnya, KAI mengajukan pinjaman dana sebesar 94,3 juta dollar AS dari Export Import Bank of United States, Oktober silam. Dana hasil pinjaman itu dipakai untuk memesan 50 kereta pengangkut batubara dari General Electric (GE) Transportation.

KAI berniat mengoperasikan kereta barang terbarunya di Jawa dan Sumatra. Kereta baru itu dijadwalkan tiba secara bertahap mulai September 2015. Dengan demikian, efeknya terhadap bisnis KAI baru terlihat di tahun 2016.

Sampai akhir November 2014, KAI mengantongi pendapatan sekitar Rp 9,7 triliun. Melihat hasil ini, Bambang optimistis perusahaan pelat merah ini mampu meraup pendapatan Rp 10,7 triliun sepanjang 2014. Tahun lalu, pendapatan KAI Rp 8,6 triliun, di mana Rp 3,09 triliun berasal dari angkutan barang. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com