Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Berlomba" dengan Jepang, Tiongkok Tawarkan Utang ke Indonesia

Kompas.com - 23/12/2014, 04:33 WIB
|
EditorBayu Galih

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah Jepang, kini giliran Tiongkok yang menawarkan pinjaman kepada pemerintah Indonesia untuk merealisasikan proyek-proyek infrastruktur. National Development and Reform Commision (NDRC) milik Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok pun menyambangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, Senin (22/12/2014).

Kedatangan NDRC ke kantor Menko Perekonomian untuk membahas sejumlah agenda kerjasama ekonomi, termasuk menawarkan utang. Sofyan menuturkan, pembangunan infrastruktur cukup menarik untuk digarap bersama.

Selain memiliki teknologi, Tiongkok juga memiliki kapasitas pembiayaan. Beberapa proyek infrastruktur yang ia sebut yaitu pembangunan pembangkit listrik, pembangunan pelabuhan serta galangan kapal.

“Nah pembiayaan ini tentu kita harus bicara lebih detail, supaya solusinya itu bisa satu paket. Pihak NDRC mengatakan pemerintah Tiongkok mensponsori AIIB. Tapi di samping itu Tiongkok punya bank-bank besar seperti National Development Bank of China. Itu kita bisa jajaki di samping ADB dan lain-lain,” ucap Sofyan.

Lebih lanjut Sofyan menuturkan, pinjaman yang ditawarkan Tiongkok merupakan salah satu sumber pembiayaan jangka panjang untuk pembangunan infrastruktur Indonesia. Dia juga bilang, tidak tertutup kemungkinan bank-bank komersial Tiongkok juga punya kapasitas untuk memberikan pinjaman untuk proyek infrastruktur Indonesia.

“Nah tentu saya mengatakan bahwa ini perlu tinjauan lebih lanjut, perlu technical meeting. Sehingga bisa kita angkat apa yang perlu kita bangun seperti power plan, bisa sepaket teknologinya, bisa paket pinjamannya,” ucap Sofyan.

Dengan banyaknya tawaran utangan yang datang, Sofyan menegaskan tentunya pemerintah Indonesia akan memilah-pilih pinjaman mana yang paling kompetitif. Dia bilang, sebagaimana diketahui, sebelumnya Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki telah menawarkan pinjaman lunak melalui program ODA (Official Development Assistance).

“Itu pemerintah Jepang, World Bank, dan ADB. Tiongkok juga menawarkan. Tapi tentu kita harus membicarakan lebih teknis,” tuturnya.

Menurut Sofyan, tidak tertutup kemungkinan pemerintah bisa mengambil pinjaman dari bank komersial. Namun, lanjut dia dengan mengggunakan pinjaman seperti ODA, hal tersebut akan lebih fleksibel bagi Indonesia. Sebab, jangka waktu pinjaman bilateral ODA bisa mencapai 20-30 tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Transfer BCA ke GoPay dan Sebaliknya

Cara Transfer BCA ke GoPay dan Sebaliknya

Spend Smart
Cara Beli Tiket Indonesia vs Argentina serta Syarat dan Harganya

Cara Beli Tiket Indonesia vs Argentina serta Syarat dan Harganya

Spend Smart
JK Bilang Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun, yang Benar Rp 902 Triliun

JK Bilang Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun, yang Benar Rp 902 Triliun

Whats New
Erick Thohir: Saya Mutar Lokananta Agak Bergetar

Erick Thohir: Saya Mutar Lokananta Agak Bergetar

Whats New
Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Whats New
PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan

PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan

Whats New
Kemenhub Ungkap Dua Pesawat Asing yang Terparkir Setahun di Bandara Kertajati Milik Prancis

Kemenhub Ungkap Dua Pesawat Asing yang Terparkir Setahun di Bandara Kertajati Milik Prancis

Whats New
PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja hingga 13 Juni 2023, Simak Persyaratannya

PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja hingga 13 Juni 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Syaratnya

Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Syaratnya

Work Smart
Tiga Hari Pemberlakuan Gapeka 2023, KAI Klaim Tekan Keterlambatan Kereta

Tiga Hari Pemberlakuan Gapeka 2023, KAI Klaim Tekan Keterlambatan Kereta

Whats New
Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Whats New
Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Whats New
Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut 'Hustle Culture'

Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut "Hustle Culture"

Whats New
Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Whats New
3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+