Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/12/2014, 14:14 WIB
EditorErlangga Djumena

KOMPAS.com - Kendati Jepang tak menganggap hari raya Natal sebagai libur nasional, gemerlap kemeriahan tetap terlihat di berbagai sudut kota Tokyo. Bulan Desember perlu energi lebih besar, selain karena musim dingin, juga ada perayaan Natal dan Tahun Baru. Anomali terjadi jika harga minyak dunia justru turun.

Sebagai negara pengguna energi, Jepang diuntungkan penurunan harga minyak dunia sehingga punya kesempatan mendorong pilar terakhir Abenomics, yaitu meningkatkan daya saing ekonomi domestik. Demikian juga India yang berencana mendorong industrialisasi secara masif sebagai bagian dari program Modinomics seiring dengan turunnya harga energi global. Bagaimana dengan Indonesia?

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari sempat turun ke harga 54,11 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Turunnya harga minyak disebabkan dua hal pokok. Pertama, faktor fundamental terkait dengan penurunan permintaan energi akibat pertumbuhan global masih lemah. Kedua, faktor kompleksitas geopolitik global. Oleh karena itu, tak ada jaminan harga minyak tak akan naik lagi pada masa depan.

Penurunan minyak dan dinamika nilai tukar menandai perang kepentingan antarnegara dalam rangka pemulihan ekonomi. Ada kecenderungan setiap negara menjalankan kebijakan beggar-thy-neighbour atau kebijakan berorientasi domestik yang cenderung merugikan negara lain. Tanpa harus merugikan negara lain, sepertinya kita harus merumuskan yang kita mau terkait dengan dinamika harga minyak dunia.

Tim Reformasi Tata Kelola Migas telah mengeluarkan rekomendasi. Dua yang terpenting adalah menghapus produksi bensin jenis RON 88 dan mengganti dengan RON 92 yang lebih ramah lingkungan serta mengusulkan sistem subsidi tetap. Rekomendasi pertama mensyaratkan revitalisasi kilang pengolah minyak oleh Pertamina. Rekomendasi kedua membutuhkan legislasi dari parlemen. Keduanya tidak mudah secara teknis dan politis.

Meskipun sulit secara teknis, rekomendasi pertama jauh lebih memungkinkan segera dijalankan pemerintah. Adapun rekomendasi kedua membutuhkan kerja politik. Sangat mungkin perlu perombakan kabinet untuk mengakomodasi partai koalisi yang akan bergabung.

Jalan tengah bisa dilakukan dengan memproduksi premium bersubsidi (RON 88) secara terbatas. Selebihnya memperbanyak premium nonsubsidi (RON 92). Jalan apa pun yang diambil pemerintah sebaiknya diletakkan dalam konteks besar strategi pembangunan ke depan. Perlu ada definisi konkret dari Jokowinomics. Penurunan harga minyak harus dimanfaatkan untuk mempercepat program pembangunan ala Joko Widodo.

Penerapan subsidi tetap dengan menentukan besaran subsidi setiap liter premium dan solar, misalnya Rp 1.000 per liter, akan mengubah lanskap fiskal kita. Pertama, ada kepastian besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk satu tahun anggaran sehingga revisi APBN bisa diminimalkan. Kedua, memberikan ruang penambahan belanja modal untuk mendorong pembangunan infrastruktur.

Ada dua opsi kebijakan subsidi tetap, yakni diberikan kepada produsen atau konsumen.

Presiden Joko Widodo sebenarnya sudah menorehkan sikap politiknya dalam pengelolaan ekonomi saat menaikkan harga BBM bersubsidi pada November lalu. Seperti disampaikan dalam pidato pengumuman kenaikan harga, pemerintah ingin mengubah lanskap perekonomian, dari berbasis konsumsi menjadi produksi. Pernyataan ini bisa menjadi kerangka politik dalam kebijakan ekonomi yang diterjemahkan dalam strategi yang lebih mikro dan sektoral. Penerapan sistem subsidi tetap bisa dimaknai sebagai tindak lanjut upaya membangun basis produksi dalam perekonomian domestik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

LRT Jabodebek hingga Mikrolet Bakal Terintegrasi di Stasiun Halim

LRT Jabodebek hingga Mikrolet Bakal Terintegrasi di Stasiun Halim

Whats New
KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila di Papua

KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila di Papua

Whats New
BPH Migas Pastikan Penyaluran BBM Bersubsidi di NTT Tepat Sasaran

BPH Migas Pastikan Penyaluran BBM Bersubsidi di NTT Tepat Sasaran

Whats New
Tim Likuidasi Wanaartha Life Buka Kemungkinan Pendaftaran Tagihan Tahap Kedua

Tim Likuidasi Wanaartha Life Buka Kemungkinan Pendaftaran Tagihan Tahap Kedua

Whats New
ASN yang Gelar Buka Puasa Bersama Bakal Kena Sanksi

ASN yang Gelar Buka Puasa Bersama Bakal Kena Sanksi

Whats New
Kredivo Holdings Raih Pendanaan Seri D Senilai Rp 270 Juta Dollar AS

Kredivo Holdings Raih Pendanaan Seri D Senilai Rp 270 Juta Dollar AS

Whats New
Diskon Tambah Daya Rumah Ibadah Hanya Rp 150.000, Ini Cara Pengajuannya ke PLN

Diskon Tambah Daya Rumah Ibadah Hanya Rp 150.000, Ini Cara Pengajuannya ke PLN

Spend Smart
Tersisa 2 Hari Lagi, Simak Cara Beli Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 49

Tersisa 2 Hari Lagi, Simak Cara Beli Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 49

Whats New
Program Padat Karya ASDP Berdayakan 3.000 Warga Bersihkan Kapal Perintis

Program Padat Karya ASDP Berdayakan 3.000 Warga Bersihkan Kapal Perintis

Whats New
Tol Becakayu Jakasampurna-Marga Jaya Bisa Dilintasi Mulai Besok

Tol Becakayu Jakasampurna-Marga Jaya Bisa Dilintasi Mulai Besok

Whats New
Bakal Layani LRT Jabodebek dan KCJB, Progres Pembangunan Stasiun Halim Sudah 90 Persen

Bakal Layani LRT Jabodebek dan KCJB, Progres Pembangunan Stasiun Halim Sudah 90 Persen

Whats New
Pesawat Kargo Terbesar di Dunia Mendarat di Bandara Kertajati, Apa Muatannya?

Pesawat Kargo Terbesar di Dunia Mendarat di Bandara Kertajati, Apa Muatannya?

Whats New
Strategi Bos Prodia Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan Pasca Pandemi Covid-19

Strategi Bos Prodia Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan Pasca Pandemi Covid-19

Whats New
KKP Siapkan Aturan Turunan PP Penangkapan Ikan Terukur

KKP Siapkan Aturan Turunan PP Penangkapan Ikan Terukur

Whats New
8 Cara agar Bisnis Kuliner Laris Manis Selama Ramadhan

8 Cara agar Bisnis Kuliner Laris Manis Selama Ramadhan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+