Kepala Humas SKK Migas Rudiantoro Rimbono menuturkan, jika target lifting tercapai maka penerimaan migas pada 2015 sekitar 12,9 miliar dollar AS hingga 19,4 miliar dollar AS.
"Penerimaan itu dengan asumsi ICP 65 dollar AS per barel sampai 85 dollar AS per barel. Kalau ICP 65 dollar AS per barel, penerimaannya sebesar 12,9 miliar dollar AS. Kalau ICP 85 dollar AS per barel penerimaannya sebesar 19,4 miliar dollar AS," jelas Rudi, Selasa (30/12/2014).
Penerimaan migas berpotensi terpangkas separuh sebab harga minyak dunia juga melorot tajam, hingga di bawah 60 dollar AS per barel, untuk dua jenis acuan WTI dan brent.
Sepanjang 2014, SKK mencatat realisasi lifting minyak sebesar 794.000 barel per hari, sementara lifing gas mencapai 1.218 MBOEPD. Lifting tersebut diperoleh dari performa sebanyak 80 sumur yang telah eksploitasi.
Rudi menjelaskan, dari 80 sumur eksploitasi, 62 sumur merupakan sumur produksi dan 18 sumur merupakan sumur pengembangan. Adapun penerimaan migas sepanjang 2014 mencapai 28 miliar dollar AS, dengan asumsi ICP sebesar 105 dollar AS per barel.
Merosotnya harga minyak dunia menjadi tantangan penerimaan negara sebab kontribusi penerimaan migas terhadap APBN 2014, sebesar 19 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.