Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Pertanyaan yang Tersisa dari Tragedi AirAsia QZ8501

Kompas.com - 31/12/2014, 14:04 WIB
EditorErlangga Djumena
Oleh: Dahlan Dahi*


KOMPAS.com — Pesawat AirAsia bernomor QZ8501 dinyatakan hilang pada Minggu (28/12/2014). Dua hari kemudian, temuan jenazah dan serpihan memberi jawaban dari pencarian yang dipimpin Badan SAR Nasional terhadap pesawat ini. Walau demikian, tragedi tersebut menyisakan beberapa pertanyaan.  

Pertanyaan pertama, apakah penyebab kecelakaan yang menewaskan semua penumpang dan kru yang terdiri dari 162 orang di low cost carrier itu karenafaktor cuaca atau faktor manusia (human error)?

Bahwa cuaca buruk di lintasan yang dilalui dari Surabaya menuju Singapura, hal itu rasanya tidak terbantahkan lagi.

Ada juga satu fakta, pilot AirAsia minta izin naik ke ketinggian untuk menghindari cuaca buruk. Izin tidak diberikan menara pengawas. Setelah itu, Airbus 320 itu hilang kontak.

Koran The Straits Times Singapura pada Rabu (31/12/2014) ini menampilkan grafis yang memperlihatkan posisi pesawat di jalur itu, sesaat sebelum kecelakaan terjadi.

AirAsia 8501 terbang di ketinggian 32.000 kaki, dan berada pada posisi paling rendah. Di atas AirAsia 8501 terdapat tujuh pesawat lain (lihat grafis).

Courtesy The Straits Time

Masuk akal kalau menara pengawas (ATC) tidak memberi izin ke pilot AirAsia 8501 untuk menambah ketinggian. Itulah titik awal penyelidikan.

Namun, dua pertanyaan lain menyusul. Pertama, mengapa AirAsia 8501 tetap diizinkan terbang padahal jalur penerbangan pada jam itu demikian padatnya? Cuaca juga merah di beberapa spot.

Kedua, mengapa (atau apakah boleh dibenarkan jika) AirAsia memajukan jadwal penerbangan dari semula pukul 08.00 pagi ke pukul 05.30 pagi?

Stasiun televisi CNN menyoroti pertanyaan kedua. Memajukan jadwal penerbangan ke jam yang sibuk dan pada saat cuaca buruk dianggap sebagai keputusan yang salah.

Masalahnya, seperti terlihat pada grafis, dalam kondisi cuaca buruk, pilot membutuhkan ruang manuver yang lebih besar dan lebih tinggi.

Hal itulah yang tidak diperoleh pilot berpengalaman dari AirAsia QZ8501. Cuaca buruk, pilot tidak memiliki ruang untuk menaikkan pesawat, dan jadwal dimajukan ke jam sibuk.

Beberapa hari ke depan, publik menunggu penjelasan yang lebih komprehensif mengenai apa yang terjadi.

Kecelakaan AirAsia bukan cuma soal AirAsia dan korban beserta keluarga.

Ini soal yang lebih besar: Apakah kita bisa menggantungkan nasib kita, nasib keluarga kita, pada pengelola industri penerbangan?

Apakah maskapai dengan penerbangan murah benar-benar memberi harga murah atau nyawa manusia yang dinilai murah?

Inilah inti soalnya: Seberapa kuat otoritas penerbangan dan pengelola low cost carrier berpihak pada nasib manusia? (Dahlan Dahi dari Singapura)

*Pemimpin Redaksi Tribunnews.com

Baca juga:
Kerugian hingga Kecelakaan Warnai Perjalanan Bisnis Indonesia AirAsia di 2014
Internasional Puji SAR Indonesia sebagai Tim Terbaik di Asia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag 'Tunjuk Hidung' KKP Soal Ekspor Pasir Laut | Marak Turis Asing Berulah di Bali

[POPULER MONEY] Mendag "Tunjuk Hidung" KKP Soal Ekspor Pasir Laut | Marak Turis Asing Berulah di Bali

Whats New
Menteri PUPR soal Merger Waskita Karya dan HK: Masih Wacana

Menteri PUPR soal Merger Waskita Karya dan HK: Masih Wacana

Whats New
Cara Tarik Tunai di ATM Bersama dan ATM Link dengan Mudah

Cara Tarik Tunai di ATM Bersama dan ATM Link dengan Mudah

Spend Smart
Syarat dan Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah

Syarat dan Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah

Spend Smart
Mulai Terapkan 'Smart Meter', Dirut PLN: Bisa Pantau Penggunaan Listrik secara 'Realtime'

Mulai Terapkan "Smart Meter", Dirut PLN: Bisa Pantau Penggunaan Listrik secara "Realtime"

Whats New
Elnusa Tebar Dividen Rp 189 Miliar, 50 Persen dari Laba Bersih 2022

Elnusa Tebar Dividen Rp 189 Miliar, 50 Persen dari Laba Bersih 2022

Whats New
Digitalisasi Bikin Pertamina Hemat Rp 48,7 Triliun

Digitalisasi Bikin Pertamina Hemat Rp 48,7 Triliun

Whats New
Pelunasan Biaya Haji bagi Kuota Tambahan Dibuka hingga 12 Juni 2023

Pelunasan Biaya Haji bagi Kuota Tambahan Dibuka hingga 12 Juni 2023

Whats New
Soal Aturan Larangan Pakaian Bekas Impor, Teten: Kita Enggak Akan Pernah Merevisi

Soal Aturan Larangan Pakaian Bekas Impor, Teten: Kita Enggak Akan Pernah Merevisi

Whats New
Kebijakan Larangan Impor Pakaian Bekas Dinilai Sudah Tepat

Kebijakan Larangan Impor Pakaian Bekas Dinilai Sudah Tepat

Whats New
Greenpeace dan Walhi Tolak Masuk Tim Kajian Ekspor Pasir Laut, KKP: Kalau Pintar, Harusnya Tawaran Diterima

Greenpeace dan Walhi Tolak Masuk Tim Kajian Ekspor Pasir Laut, KKP: Kalau Pintar, Harusnya Tawaran Diterima

Whats New
Peretas Korea Utara Diduga Lakukan Pencurian Kripto Senilai 35 Juta Dollar AS

Peretas Korea Utara Diduga Lakukan Pencurian Kripto Senilai 35 Juta Dollar AS

Whats New
ANJT Bakal Tebar Dividen 30 Persen dari Laba Bersih, Cek Jadwalnya

ANJT Bakal Tebar Dividen 30 Persen dari Laba Bersih, Cek Jadwalnya

Whats New
Hasil Kunker Menperin Agus ke Jepang: Isuzu Bakal Pindahkan Pabrik Truk dari Thailand ke RI

Hasil Kunker Menperin Agus ke Jepang: Isuzu Bakal Pindahkan Pabrik Truk dari Thailand ke RI

Whats New
Menteri PUPR Optimis Pembangunan Dasar IKN Rampung 2024

Menteri PUPR Optimis Pembangunan Dasar IKN Rampung 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+