Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unitlink Masih Menarik

Kompas.com - 06/01/2015, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi optimistis gemerlapnya kinerja unitlink tahun lalu akan berlanjut hingga tahun ini. Industri asuransi pun menargetkan pertumbuhan premi unitlink yang cukup besar.

PT Asuransi Jiwa Recapital menilai, produk unitlink di tahun ini punya potensi lebih baik dari tahun lalu. Meski ada juga potensi sentimen negatif bagi pasar modal, Direktur Utama Relife Cevi Sudarto menyebut, minat sebagian besar nasabah terhadap produk unitlink tidak terganggu.

Cevi memprediksi, premi unitlink Relife tahun ini bisa tumbuh di kisaran 20 persen. Dengan begitu kontribusi produk unitlink Relife bisa dijaga di kisaran 10 persen. Ia menilai, tren positif dari return unitlink mereka di tahun lalu bakal berlanjut. "Dengan proyeksi yang positif di pasar modal, saya rasa imbalnya juga bakal lebih bagus lagi," katanya.

Relife Inveslink Equity Fund, semisal, bisa memberi imbal lebih tinggi lagi. Tahun lalu, imbal hasil dari produk tersebut mencapai lebih dari 40 persen. Meski potensi imbal hasil unitlink masih cerah, Cevi bilang pihaknya belum punya rencana untuk merilis produk baru lagi dalam waktu dekat.

Edi Tuhirman, CEO PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia pun meyakini ekonomi di dalam negeri tahun ini bakal lebih baik. Hal ini akan mendorong IHSG bergerak naik. Dus, minat masyarakat untuk membeli unitlink juga akan meningkat.

IHSG yang menghijau di tahun ini akan makin menguntungkan Generali. Bahkan pasar modal sempat lesu saja, Edi bilang, premi Generali naik cukup tinggi di 2014 ini. Produk Generali Equity V mencetak kenaikan hingga 26,01 persen sepanjang tahun lalu.

Hingga akhir September 2014, premi Generali naik sekitar 27 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 1,02 triliun. Dari jumlah ini, sekitar 75 persen diantaranya disumbang produk unitlink.  "Yang pasti tahun ini kami kejar pertumbuhan dua digit," ungkapnya.

Direktur Wanaartha Life Yanes Matulatuwa menambahkan, kondisi pasar modal di tahun ini bakal lebih baik dibanding tahun lalu. Dus hal ini akan mendorong harga unitlink, termasuk produk Wanaartha. Contohnya, NAB WAL Equity Fund naik 19 persen selama 2014. Ia memprediksi, NAB produk ini bisa naik di atas 20 persen tahun ini. (Tendi Mahadi)

Kinerja unitlink tertinggi 2014

Produk  Perusahaan 2014 2013
Relife Inveslink Equity Fund AJ Recapital 48,06% -
Greatlink Premier Equitfund Great Eastern Life 45,80% -18,10%
Avrist Link AggressiveIdrFund Avrist Assurance 36,73% -22,11%
Rupiah Golden Equity Fund SequisLife 34,52% -9,60%
BPLinkDanaEkuitas AJBBumiputera 31,26% -

 

Kinerja unitlink pencapai return terbaik tahun 2013

Produk Perusahaan  2014 2013
Generali Fixed Income AJ Generali  12,77% 37,04%
Generali Fixed Income II AJ Generali  9,32% 11,14%
Generali Money Market AJ Generali  6,34% 11,12%
Mega Link Stabil Syariah AJ Mega Life 3,93% 7,07%
Cigna Structure Fund Asuransi Cigna 6,94% 7,00%

Sumber: data pasar, diolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Earn Smart
Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Whats New
Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Whats New
Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Whats New
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Whats New
Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Whats New
IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Whats New
Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Whats New
Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Whats New
The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com