Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kepala BKPM Kunjungi Kantor Pejabat ESDM, Ada Apa?

Kompas.com - 07/01/2015, 13:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar, Rabu (7/1/2015) menyambangi kantor R Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di bilangan Jl.Soepomo, Jakarta.

Pertemuan berlangsung tertutup selama lebih kurang dua jam, mulai pukul 09.00 wib. Usai bertemu dengan Sukhyar, Mahendra kepada wartawan mengatakan, dirinya menemui Sukhyar untuk melihat perkembangan pemantauan operasi pertambangan baik pertambangan umum, minyak dan gas, serta batubara.

“Mengagumkan untuk melihat pantauan operasi pertambangan kita. Dan di situ bahkan dilihat instalasi dan jaringan listrik yang ada,” kata Mahendra.

Selain itu, dia juga mengatakan, sebagai mantan kepala BKPM dirinya bangga dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang sudah digunakan Kementerian ESDM, khususnya Ditjen Minerba. “Berbangga bahwa kita bukan berbicara secara normatif lagi, tapi kemampuan hardware dan software dan kemutakhiran datanya juga mendukung,” kata dia.

Mahendra berharap kemampuan hardware dan software yang ada tersebut tidak hanya ditingkatkan, tetapi juga bisa menjadi salah satu tolok ukur ataupun referensi untuk keterpaduan pelayanan investasi yang terkait dengan sektor yang tidak mudah, seperti sektor pertambangan.

“Tadi juga ada peta terkait kehutanan termasuk reboisasinya, termasuk reklamasinya kalau memang harus ada proses itu. Jadi, saya bangga lah kalau kemampuan kita seperti itu. Dan tadi Pak Dirjen (Sukhyar) dan jajarannya memberikan presentasi, ya saya senang. Itu saja saya mau comment,” ujar Mahendra.

Selain soal itu, Mahendra juga mengatakan, dirinya dan Sukhyar juga membahas mengenai potensi industri pertambangan ke depan. Mahendra menilai, ada baiknya juga harga-harga komoditas pertambangan mengalami penurunan.

“Saya komentar tadi, mungkin harga barang tambang yang turun ini ada hikmahnya, (pengusaha nakal) bisa ditertibkan lebih cepat. Karena pengusaha tambang yang tidak benar-benar commited dan punya kemampuan, dan hanya masuk gara-gara harga tinggi, ya mungkin sekarang jadi pada keluar,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com