Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK: Banyak Aturan, BUMN Kesulitan Bergerak Leluasa

Kompas.com - 14/01/2015, 09:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai banyaknya aturan yang perlu dipatuhi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat perusahaan-perusahaan pelat merah ini sulit bergerak leluasa dalam melakukan ekspansi bisnis.

Anggota BPK Achsanul Kosasih mengatakan, ada sembilan aturan yang perlu ditaati oleh BUMN dalam menjalankan bisnisnya, seperti Undang-Undang (UU) perseroan terbatas (PT), pasar modal, sektoral, pembendaharaan negara, KBUMN dan BPK, lainnya.

"Tapi kalau swasta itu hanya tiga aturannya, UU PT, pasar modal, dan sektoral. Sehingga swasta lebih fleksibel karena tidak terbebani," kata Achsanul, Jakarta, Selasa (13/1/2015).

Selain itu, Achsanul pun melihat banyak BUMN yang mengalami kerugian karena salah strategi dalam menjalankan bisnis. Kesalahan terbesar yaitu salah investasi, sehingga membuat perusahaan tersebut terbebani keuangannya. "Lalu, ada juga yang rugi kurs," ucapnya.

Guna mengembangkan BUMN ke depan, BPK pun menyambut positif dengan rencana pemerintah yang memangkas setoran deviden BUMN.

Dirinya pun mencontohkan sisi positif dari pemangkasan deviden tersebut, Bank Mandiri membayar deviden sebesar Rp 3,4 triliun tetapi dengan nilai sebesar itu Bank Mandiri kehilangan delapan kali melakukan ekspansi.

"Kemudian, kalau BUMN dipaksanakan membayar deviden, maka menghilangkan hak rakyat untuk kredit. Gambaran lain, setiap Rp 1 triliun investasi, maka memperkejakan 1.000 orang jadi karyawan, bayangkan kalau 3,4 triliun, bisa lebih banyak," tuturnya. (Seno Tri Sulistiyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com