"Benih jangan sampai terlambat. Yang tahun lalu jangan diulangi," kata Amran saat menilik ladang tanaman organik, di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (15/1/2015).
Lebih lanjut dia bilang, sudah meminta PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk tidak terlambat dalam mencairkan anggaran benih. "Saya sudah bilang ke BRI. Sudah turun Rp 150 miliar untuk tahun ini jangan terlambat lagi," imbuh Amran.
Selain kepada SHS, Amran juga meminta pemangku kepentingan lainnya, seperti penyedia pupuk, PT Petrokimia Pupuk untuk melakukan hal yang sama. Amran dengan gaya santai bilang, jika terlambat maka pejabat atau direksi berwenang bisa-bisa dimutasi ke perbatasan.
"Tidak, saya bercanda. Tapi ini serius jangan sampai terlambat pupuknya. Karena Jawa Tengah yang paling banyak mengeluh," kata Amran.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf Angkatan Darat Gatot Nurmantyo, serta Bupati Klaten, Sunarno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.