"APBN kita saat ini sangat sehat, sehingga jika masih ada yang tidak optimistis ekonomi kita tidak lebih baik, tunjuk jari. Saya ingin memberikan rasa optimisme untuk ekonomi lebih baik," ujar Jokowi dalam acara Indonesia Outlook 2015 dia Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Presiden tak memungkiri bahwa salah satu faktor optimisme itu berasal dari faktor eksternal yaitu penurunan harga minyak dunia. Menurut dia, penurunan harga itu akan menurunkan harga BBM di Indonesia sehingga berimbas kepada penurunan harga-harga kebutuhan pokok.
Sementara itu, anggaran pencabutan subsidi BBM yang diperkirakan sekitar Rp 230 triliun bisa digunakan untuk menjalankan program diberbagai sektor seperti pertanian, maritim, dan infrastruktur.
"Tahun ini memang sangat banyak sekali diberikan pada pertanian, kemaritiman dan infrastruktur, yang paling banyak di infrastruktur," kata Presiden.
Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, sangat optimistis target pertumbuhan ekonomi lima tahun ke depan bisa diatas 7 persen. Sementara untuk tahun ini, pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 5,5 persen sampai 5,8 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.