Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2015, 15:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


KLATEN, KOMPAS.com - Dengan luas lahan pertanian mencapai lebih dari 65 persen dari total wilayahnya, Klaten, menjadi salah satu penyangga pangan nasional. Sistem pengairan memerlukan pengelolaan sumber daya air yang baik.

Sayangnya, sejumlah petani di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengeluhkan kurangnya sistem perairan untuk sawah mereka.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo pun turut angkat bicara. "Pak Kepala Desa saya minta sumber daya air ini hati-hati, jangan dijual-jualin, sudah dikelola saja (untuk pengairan sawah)," ujar Ganjar di depan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Klaten, Jateng, Kamis (15/1/2015).

Ganjar dalam kesempatan yang diikuti oleh ratusan petani itu mengatakan, pemerintah menyerahkan kepada kelompok tani, titik-titik mana saja yang membutuhkan air. Soal dana, sudah dianggarkan Kementerian Pertanian. "Monggo Anda nyusun, untuk irigasi tersier kira-kira mana saja, apakah itu pralon, apakah itu semen, terserah. Nanti tempatnya diusulkan, titiknya dimana," kata Ganjar.

Kelola ulang peruntukan SDA
Ditemui usai acara, kepada wartawan Ganjar mengatakan, masalah rebutan air merupakan persoalan manajemen sumber daya air (SDA).

"Ingat lho di sini ada air minum dalam kemasan yang dikelola perusahaan. Makanya sebenarnya, kita masyarakat desa dengan UU Desa bisa melakukan rembugan ulang. Itulah konsensus yang dibangun untuk mengurus kembali pruntukan-peruntukan air," jelas Ganjar.

Dia bilang, saat ini Pemerintah Daerah Jawa Tengah pun tengah melakukan revitalisasi SDA. "Hari ini. Suka tidak suka, mau tidak mau. Nek ora, tak pekso (kalau tidak mau, saya paksa)," tegas Ganjar.

Dia lebih lanjut bilang, revitalisasi tidak hanya dilakukan pada kondisi fisik irigasi, tetapi juga pengelolaan SDA secara menyeluruh.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan ada lima prasyarat untuk menuju swasembada pangan. Kelimanya yakni irigasi, benih, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), serta penyuluh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Bumi, PGN Jalin Sinergi dengan EMCL, HCML, Petronas, dan PEP

Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Bumi, PGN Jalin Sinergi dengan EMCL, HCML, Petronas, dan PEP

Whats New
Mentan Lepas Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Arab Saudi

Mentan Lepas Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Arab Saudi

Whats New
GAPPRI Ungkap Alasan Tolak RPP Pengamanan Zat Adiktif Tembakau

GAPPRI Ungkap Alasan Tolak RPP Pengamanan Zat Adiktif Tembakau

Rilis
Bos BI Proyeksi The Fed Bakal Naikkan Suku Bunga Acuan pada November

Bos BI Proyeksi The Fed Bakal Naikkan Suku Bunga Acuan pada November

Whats New
Cerita di Balik Penamaan Whoosh untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Cerita di Balik Penamaan Whoosh untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
Akhir Pekan, Harga Ayam, Daging Sapi hingga Cabai Merah di Jakarta Naik

Akhir Pekan, Harga Ayam, Daging Sapi hingga Cabai Merah di Jakarta Naik

Whats New
Cara Resign Kerja Tanpa Drama dan Tetap Profesional

Cara Resign Kerja Tanpa Drama dan Tetap Profesional

Work Smart
Kilas Balik Kereta Cepat, Minta Konsesi 50 Tahun, tapi Ditolak Jonan

Kilas Balik Kereta Cepat, Minta Konsesi 50 Tahun, tapi Ditolak Jonan

Whats New
Pelaku Industri Tembakau Sedih, Produknya Menuai Banyak Larangan untuk Dipasarkan

Pelaku Industri Tembakau Sedih, Produknya Menuai Banyak Larangan untuk Dipasarkan

Whats New
Catatkan Kinerja Solid, Laba BSI Melesat 32,41 Persen pada Kuartal II 2023

Catatkan Kinerja Solid, Laba BSI Melesat 32,41 Persen pada Kuartal II 2023

Whats New
Cara Cek Keaslian Meterai Elektronik secara Online

Cara Cek Keaslian Meterai Elektronik secara Online

Whats New
Bali Commitment, Saatnya 'Gaspol' Kejar Target Produksi Migas

Bali Commitment, Saatnya "Gaspol" Kejar Target Produksi Migas

Whats New
Bermalam di IKN, Sri Mulyani: Merdu Suara Serangga dan Jangkrik...

Bermalam di IKN, Sri Mulyani: Merdu Suara Serangga dan Jangkrik...

Whats New
Ekonom: Proyek Kereta Cepat Masuk Kategori Jebakan Utang China

Ekonom: Proyek Kereta Cepat Masuk Kategori Jebakan Utang China

Whats New
 United Tractors Selesaikan Pengambilan 19,9 Persen Kepemilikan Saham di Nickel Industries Limited

United Tractors Selesaikan Pengambilan 19,9 Persen Kepemilikan Saham di Nickel Industries Limited

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com