Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Mobil Keluarga, Wanita Ini Sukses Bisnis Sepatu

Kompas.com - 18/01/2015, 08:09 WIB

KOMPAS.com -
Banyak kisah sukses pebisnis bermula dari hobi. Salah satunya Nadia Mutia Rahma yang sukses membangun usaha produksi sepatu bermerek Kloom Clogs di Yogyakarta.

Kloom Clogs khusus memproduksi sepatu dan sandal wanita. Sesuai namanya, sepatu ini terbuat dari kayu atau yang dikenal dengan sebutan kelompen atau kelom.

Produk sepatu kayunya sudah cukup dikenal. Selain di dalam negeri, ia juga memasarkan sepatunya hingga luar negeri. Dalam sebulan ia bisa menjual sekitar 400 pasang sepatu, dengan omzet mencapai Rp 120 juta.

Produksi sepatu itu dikerjakan di bengkel milik sendiri yang berlokasi di Yogyakarta dan Tangerang, Banten.

Nurdiyanti, ibu Nadia yang kini ikut membantu di bagian  pemasaran, mengatakan, sebelum membangun usaha produksi sepatu, putri sulungnya ini sudah memiliki hobi menggambar dan mendesain sepatu untuk dipakai sendiri.

Nadia sendiri pernah belajar desain di Jepang dan teknologi kulit di Yogyakarta. Dia juga belajar anatomi sepatu di Swedia. Dari keahliannya menggambar desain sepatu, ia lalu kepikiran untuk memasarkan setiap desain sepatu hasil karyanya.

Nadia mulai merintis usahanya pada 2009. Ia memilih alas kaki dari kayu karena unik. Awal merintis usaha, Nadia hanya memiliki 20 model sepatu. Saat itu, produknya masih skala kecil-kecilan.

Dalam sebulan ia hanya membuat sekitar 20 hingga 30 pasang sepatu. Ketika itu ia mempekerjakan empat tukang pembuat sepatu dan dua penjahit kulit. Pemasarannya  juga terbatas di lingkaran kerabat. Seiring berjalannya waktu, produk sepatunya semakin dikenal dari mulut ke mulut.

"Sedikit demi sedikit pesanan mulai berdatangan," ujar Nurdiyanti.

Melihat respon pasar yang positif, ia lalu menjual mobil pribadi milik orang tuanya seharga Rp 90 juta buat dijadikan modal usaha. Dukungan orang tuanya ini tidak sia-sia. Dengan modal sebesar itu, ia sukses mengembangkan usahanya.

Saat ini, Nadia sudah memiliki dua pabrik pembuatan sepatu di Yogyakarta dan Tangerang, dengan kapasitas produksi 400 pasang sepatu per bulan. Saat ini, hampir 100 model sepatu sudah dibuatnya. Ada pun jumlah karyawannya kini 20 orang.  Sepatu buatan Nadia berdesain elegan, chic, dan fashionable.

Nadia membanderol harga sepatunya mulai Rp 350.000–Rp 800.000 per pasang. Sebelumnya, Kloom gencar membuka gerai di beberapa mal di Jakarta, seperti di Gandaria City, Pondok Indah Mal, dan BSD City. "Tapi sekarang kami fokus membuka  stan saja dari mal ke mal atau mengikuti pameran," katanya.

Jual mobil
Nadia mengaku awalnya ia merintis usaha kelom ini karena sebuah keisengan. Nadia sempat tinggal di Tokyo, Jepang, mengikuti sang ayah bertugas di sana. Pada tahun 2009, dia masuk sekolah fashion di Esmod Tokyo.

Selama menimba ilmu di sana dan memiliki teman dari berbagai negara di dunia, ketertarikannya pada dunia fashion semakin kuat. Inspirasi awal membuat kelom datang ketika melihat temannya dari Skandinavia yang kebetulan mengoleksi Kloom. Di negara asal temannya tersebut, kelom memang menjadi salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat di sana.

Nadia pun membeli sepasang kelom dan membawanya pulang ke tanah ketika berlibur. Di kampung halamannya di Yogyakarta, Nadia mencari pembuat sepatu kayu untuk membuatkan kelom seperti miliknya, namun dengan desain yang Nadia buat sendiri.

Setelah menemukan perajin yang cocok dengan dan selera fashionnya, Nadia lantas membuat kelom dalam jumlah sedikit untuk coba-coba dia tawarkan kepada kerabat dan teman-temannya. Ternyata respon dari kerabat terdekat sangat bagus. Dari situ, Nadia memutuskan untuk berhenti dari Esmod Tokyo dan fokus mengembangkan bisnisnya di dalam negeri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com