Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tipe "21" Bob Sadino

Kompas.com - 19/01/2015, 23:11 WIB

Bob juga memamerkan sepotong panel di atas piano. Panel itu terbuat dari kayu yang sama sekali tidak diserut. ”Bagi saya, keindahan kayu justru muncul kalau dia tampil apa adanya,” katanya.

Batu California

Mau tahu, dari mana Bob mendapatkan ribuan potong batu yang seakan batu bata bekas penghias bagian dalam ruang tengahnya? dari California, Amerika Serikat! Berton-ton batu itu diangkut tidak dengan kapal laut, tetapi dengan pesawat udara. Tentu saja biayanya sangatlah mahal.

”Saya datangkan batu-batu yang seakan bata bekas, padahal ini batu yang sengaja dibuat seperti ini dan disebut cultured stone, dengan pesawat terbang karena saya ingin cepat sampai,” kata Bob sambil menambahkan bahwa dia langsung jatuh cinta saat melihat contoh batu itu dalam sebuah kunjungannya ke AS sekitar 20 tahun lalu.

Bagi Bob, mahalnya biaya pengiriman batu itu adalah risiko akan keinginannya. Sekali lagi, ia membantah bahwa itu kemewahan karena memang penampilannya tidak mewah. ”Tapi saya sangat suka,” paparnya.

Masih ada yang lebih luar biasa pada rumah yang dihuni sejak sekitar 10 tahun lalu itu. Tapak rumah yang 1.500 meter persegi sepenuhnya dibungkus dengan ubin kemerahan yang didatangkan dari Italia.

”Ubin ini juga tidak mewah penampilannya kan? Dari tanah liat dan tidak mengilap. Tapi saya sangat suka. Saya beli bukan karena mengejar kemewahan, tapi karena saya suka. Kalau ongkosnya jadi mahal, itu adalah risiko.”

Kemudian, saat menjelajahi halaman rumahnya, kembali terasa bahwa halaman seluas sekitar 20.000 meter persegi itu sangat bersahaja. Tak ada kolam renang ukuran olimpiade yang seakan jadi simbol rumah orang kaya. Tanaman-tanaman yang ada pun tampak ditata tangan amatir, bukan penata taman yang biasanya bertarif mahal.

”Semua tanaman saya pilih sendiri. Dan, penempatan tanaman juga semata selera saya,” kata Bob yang tinggal di rumah itu cuma dengan istrinya, Soelami, serta 20 pekerja rumah tangga. Kedua anak perempuannya, Mira dan Shanti, sudah menikah dan tinggal di tempat lain.

Dua puluh pekerja rumah tangga apakah tidak terlalu banyak?

”Ha-ha-ha..., sekali lagi, itu mindset orang bahwa kalau pembantunya banyak itu kemewahan. Bagi saya, ini kebutuhan. Dua puluh pembantu kadang bahkan sangat kurang. Kala musim kemarau, semua tanaman di rumah ini tidak boleh mati. Maka, ke-20 pembantu saya bisa kewalahan menyiraminya,” papar Bob.

Misteri Angka 2121

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY Berbagai angka 2121 di rumah Bob Sadino.

Rumah Bob ditandai dengan pintu gerbang besi dengan angka 2121. Selain tipe rumahnya yang tipe 21, juga nomor rumah yang 2121, masih banyak 2121 lain di dalam rumah Bob Sadino. Semua mobilnya memakai pelat nomor 2121.

Mengapa 2121? Apa makna angka itu?

”Untuk kesekian kalinya, saya ingin membalik mindset orang. Apakah kalau orang memakai sebuah angka berkali-kali artinya angka itu harus punya makna?” tanya Bob.

Bagi Bob, ia hanya suka angka 2121 itu tanpa mau tahu apa maknanya dan tanpa harus ada penjelasan mengapa angka itu yang dipakainya.

Halaman:
Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com