Sebab, alsintan inilah yang bisa mendorong produktivitas, sehingga kesejahteraan petani pun meningkat. Amran menjelaskan, selama 10 tahun terakhir jumlah rumah tangga petani menurun dari 31 juta rumah tangga tani, menjadi 26 juta rumah tangga tani.
“Ada penurunan 500.000 rumah tangga tani per tahun. Penyebabnya, pendapatan hanya Rp 200.000 per bulan per orang,” kata Amran, dalam rapat badan anggaran DPR-RI, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Amran lebih lanjut bilang, pendapatan rumah tangga tani amat rendah sebab lahan garapan rata-rata hanya 0,3 hektar.
Dalam kesempatan itu, Amran lantas mengatakan ada dua cara untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga tani. Pertama, meningkatkan indeks pertanaman. Saat ini indeks pertanaman secara nasional di level 1,68. Dia bilang, kalau ingin mencapai swasembada maka indeks pertanaman setidaknya harus 3,3.
Kedua, produktivitas pertanian harus ditingkatkan. Langkah-langkahnya, sebut Amran, yaitu penggunaan benih unggul, serta penggunaan alsintan yang cukup. Saat ini penggunaan alsintan di pertanian di Indonesia hanya 10 persen dari penggunaan alsintan di Thailand.
“Tidak adanya alsintan ini menyebabkan kita kehilangan potensi produksi 20 juta ton per tahun,” imbuh Amran. Atas dasar itu, dia bilang, Kementerian Pertanian akan mengalokasikan anggaran tambahan untuk memperbanyak alsintan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.