Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beda antara Sekolah dan Belajar

Kompas.com - 23/01/2015, 08:00 WIB

Namun, bicara mengenai pendidikan sekolah, orang di sekeliling saya mulai bertanya kepada saya, "Anak si ini mulai sekolah di usia 1,5 tahun," "Anak si itu mulai sekolah tahun ini," dan pertanyaannya adalah, "Kapan anak saya akan sekolah?"

Ini lagi-lagi akan menjadi sebuah opini. Bila memang di rumah kita tidak ada orang yang memiliki pengetahuan cukup dalam memberikan proses belajar yang diperlukan, maka pilihannya sekolah semenjak usia dini, sama seperti menitipkan anak, karena Anda mungkin tidak mengetahui bagaimana cara mendidik seorang anak.

Selain itu, sekolah merupakan hal yang baik bagi anak balita untuk belajar bergaul dan berteman. Keluar dari lingkungan Anda dan keluarga, belajar berinteraksi dan menyelesaikan perselisihan.

Namun sekolah terlalu dini untuk mengarahkan anak tersebut menjadi anak berprestasi adalah sebuah kesia-siaan menurut saya. Karena agar seorang sukses dalam kehidupan, diperlukan mental dan kegigihan, bukan hanya sekadar otak yang encer.

Percuma memiliki otak encer tapi kita menjadi seorang yang pengecut akan kegagalan. Dan di usia dini inilah Anda memiliki kesempatan untuk membentuk mental si anak.

Ada seorang rekan saya yang anak balitanya menjadi "preman" kalau ada orangtuanya. Mengapa demikian? Menurut analisis saya ada dua penyebab, pertama adalah karena anak tersebut kurang perhatian orang tuanya, atau anak tersebut terlalu dibenarkan tindakannya. Salah adalah salah, benar adalah benar.

Ketika anak menabrak meja hingga terluka, meja yang disalahkan. Apakah meja Anda bergerak sendirinya? Bila ya, mari kita salahkan bersama-sama.

Sekolah yang baik bagi anak-anak di usia dini lebih menekankan pada pembentukan karakter, dan juga bisa turut membantu apa yang kita ajarkan di rumah, terutama perihal budi pekerti dan agama. Kedua hal itulah yang bisa membantu seseorang di tengah zaman super maju seperti saat ini, di tengah pendidikan Indonesia yang saat ini lebih mengabaikan penerapan nilai moral dan lebih mementingkan jago berhitung, maaf maksud saya jago menghafal.

Hanya sedikit dari sekian banyak siswa di sekolah yang menganggap pelajaran hitungan adalah pelajaran berhitung, dan sebagian besar menganggapnya sebagai bagian dari pelajaran menghafal rumus.

Mari kita sebagai orangtua kembali "sekolah" terlebih dahulu. Itu lebih baik daripada menyuruh anak-anak kita "sekolah" sedini-dininya.

Ada sebuah kalimat yang saya perlu bagikan kepada Anda. Ada seorang wanita mengatakan demikian, "Saya nggak perlu pusing dengan semua kata-kata ini Ryan, saya punya empat anak dan semuanya saat ini sudah menjadi dewasa dan sudah menikah."

"Dear Ibu, ini bukan masalah HASIL AKHIR, yaitu bila si ibu sudah bisa menjadikan seorang anak menjadi dewasa. Namun ini adalah masalah PROSES di tengah zaman yang semakin menuntut. Tiga puluh tahun lalu, belum ada gadget dengan layar sentuh dan segala jenis kecanggihan lainnya, dan semua hal di dunia ini akan menjadi pedang bermata dua bagi kita semua."

Salam Investasi untuk Indonesia

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Berusia 28 tahun, Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market. Ryan juga baru saja menerbitkan dua seri buku baru yang berjudul Bandarmology dan Investasi pada property Rich Investor from Growing Investment. Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com