Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Banyak Aduan soal "Refund" Tiket Pesawat

Kompas.com - 25/01/2015, 14:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat, dua masalah dominan yang diadukan konsumen transportasi udara adalah keterlambatan (delay) dan pengembalian uang tiket (refund).

Ketua Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo menjelaskan umumnya refund disebabkan beberapa hal. Pertama, refund terjadi akibat pembatalan sepihak dari maskapai. Kedua, refund terjadi lantaran maskapai berhenti beroperasi, misalnya dia contohkan Mandala Airlines dan Merpati.

Ketiga, refund bisa terjadi karena maskapai dinyatakan pailit. Menurut Sudaryatmo, dari aduan yang diterima YLKI, proses refund acapkali bermasalah. Dia menuturkan, perlu adanya perbaikan sistem ticketing pesawat di Indonesia. Dengan begitu, tidak muncul masalah saat konsumen akan meminta hak refund.

“Kalau di Amerika Serikat itu, tiket itu masuk piutang. Kalau di kita, tiket itu dimasukkan revenue,” kata Sudaryatmo dalam sebuah diskusi, Minggu (25/1/2015).

Dia bilang, jika tiket dimasukkan sebagai piutang maskapai, maka proses refund menjadi lebih gampang. Dia pun menyarankan, regulator menyusun kebijakan soal pembelian tiket untuk yang akan datang (booking).

“Di kita itu harusnya regulator mengatur pembelian tiket untuk yang akan datang. Sebab, konsumen kan enggak tahu apakah maskapai itu besok masih ada atau tidak, atau ada pembatalan sepihak,” ujar dia.

Selain masalah keterlambatan dan refund, Sudaryatmo mengatakan aduan yang banyak diterima YLKI atas transportasi udara adalah buruknya pelayanan umum, serta hilang atau rusaknya bagasi. YLKI mencatat, sepanjang 2014 menerima 1.192 pengaduan dari masyarakat.

Pengaduan masyarakat terkait transportasi sebanyak 84 aduan dan menduduki peringkat keempat, setelah perbankan (210 aduan), perumahan (157 aduan), dan jasa telekomunikasi (133 aduan).

Dari sebanyak 84 aduan yang diterima YLKI, aduan masyarakat terhadap layanan transportasi udara menduduki peringkat pertama sebanyak 61 aduan. Berturut-turut adalah aduan di transportasi darat (22 aduan), dan transportasi laut (satu aduan).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

Whats New
IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

Whats New
Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Whats New
Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Whats New
Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Whats New
Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com