Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Masih Merah

Kompas.com - 29/01/2015, 09:29 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan pada awal perdagangan Kamis (29/1/2015) masih berkubang di zona merah. IHSG dibuka turun 5,32 poin menjadi 5.263,54.

Hingga sekitar pukul 09.20 WIB, indeks turun 8,04 poin ke posisi 5.260,82. Tercatat 81 saham naik, 82 saham turun, dan 83 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 594,79 miliar dengan volume 671,95 juta lot saham.

IHSg hari ini diperkirakan kembali bergerak variatif. Indeks mencoba menanjak dari posisi hasil perdagangan sebelumnya.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) Rabu waktu setempat ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi sebesar 1,13 persen, sedangkan indeks S&P500 turun sebesar 1,35 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini negatif. Indeks Nikkei 225 (Jepang) melemah sebesar 0,67 persen sedangkan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) turun 0,46 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif.

Dari dalam negeri, sebanyak 14 badan usaha milik negara (BUMN) terancam batal mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) di 2015. Ini setelah Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menerima laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang BUMN yang belum menindaklanjuti rapor merah yang disematkan kepadanya.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memerkirakan IHSG masih akan bergerak mixed. "Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.210 dan resistance 5.325," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com