Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Hidup Tidak Seimbang

Kompas.com - 06/02/2015, 08:26 WIB

                                    Ryan Filbert
                                  @RyanFilbert

KOMPAS.com - Pola hidup yang tidak seimbang sering kali berujung pada masalah. Bayangkan bila kita tidur terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Tidur pun bisa membawa penyakit, hingga kematian.

Ada berbagai penelitian yang mendukung hal ini. Sebuah penelitian yang dipubblikasikan oleh Journal Sleep menyatakan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam memiliki risiko penyakit jantung.

Penelitian dari University of California menyatakan bahwa kurang tidur akan menyebabkan risiko diabetes. Adapun penelitian di Jepang, yang melibatkan 24.000 wanita juga menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam secara berlarut-larut akan meningkatkan risiko kanker payudara.
Sehingga pada akhirnya, sebuahkehidupan yang seimbang menjadi hal yang didambakan oleh semua orang dalamsetiap aspek kehidupan. Apakah Anda setuju?

Ya, semula saya juga menyetujui hal tersebut, tapi seperti biasa, saya mencoba berpikir terbalik dan keluar dari konsep-konsep yang biasa telah dipahami dan diyakini oleh banyak orang.
Bila memang keseimbangan perlu dilakukan dalam semua aspek kehidupan, maka saya juga ingin agar Anda tetap seimbang dalam melakukan semua tindakan, baik yang besar maupun yang kecil. Anda siap?

Bila saat iniAnda tengah terduduk, saya minta Anda bangun tanpa mengubah keseimbangan tubuh Anda. Ya, posisi duduk yang membuat Anda nyaman berarti Anda sedang dalam keadaan seimbang. Sekarang, bisakah Anda bangun tanpa mengubah berat badan Anda ke sisi depan atau membuat gaya berat ke atas, ataupun memberikan tekanan pada kaki sehingga otot kaki Anda mengungkit badan Anda hingga berdiri?

Semua proses kecil, dari duduk hingga berdiri, berasal dari adanya proses ketidakseimbangan. Bila Anda ingin seimbang, maka Anda akan terus terduduk.

Begitu juga dengan berjalan, apakah Anda bisa bergerak dari posisi berdiri dan berjalan tanpa mengubah beban badan Anda ke arah depan? Ya, semua tujuan rupanya dimulai dari sebuah ketidakseimbangan.

Yang membuat banyak orang bingung adalah pendapat bahwa keseimbangan adalah baik. Ya, keseimbangan memang baik, tapi untuk mencapai sebuah tujuan, nyatanya memang diperlukan proses tidak seimbang!

Bila ada orang yang ingin mencapai kemakmuran dan kekayaan tapi tidak melakukan apa pun secara lebih keras dan cerdas, tampaknya hal itu adalah sebuah mimpi belaka. Anda harus bekerja dengan lebih giat, berpikir dan bertindak secara lebih kreatif, dan mempersiapkan waktu lebih banyak untuk menjadi lebih pandai dan sukses.

Mana bisa Anda menjadi lebih baik dengan usaha biasa-biasasaja?
Nilai standar adalah sebuah keadaan yang membuat Anda terlihat seimbang di mata semua orang. Katakanlah, semua karyawan masuk kantor pukul 08.00. Bila Anda juga masuk kantor pada jam yang sama tepat dengan semua orang, maka Anda "seimbang". Namun bila Anda masuk selalu terlambat, katakanlah pukul 08.15, maka Anda tidak "seimbang", dalam arti yang buruk.

Sedangkan, bila Anda masuk setiap hari lebih pagi, bekerja lebih rajin mulai dari pukul 07.00, maka Anda tidak seimbang dan Anda menjadi orang yang memiliki nilai tambah.
Tentunya bila hal itu berlanjut, maka Andalah orang pertama yang masuk sebagai kandidat pekerja teladan, naik jabatan, dan hal positif lainnya.

Ya, ketidakseimbangan positif membuat seseorang menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan orang lain.

Untuk menjadi lebih sukses dalam hidup, diperlukan sebuah perjuangan, dan itu semua adalah ketidakseimbangan. Jangan heran bila orang yang lebih sukses adalah orang yang harus mengorbankan waktu bersenang-senangnya, menahan diri untuk menyisihkan uangnya, mengurangi waktu untuk bersantai, dan melakukan hal-hal yang dianggap menyakitkan di awal demi mencapai keseimbangan hidup di kemudian hari.

Bila Anda mempertahankan keseimbangan semenjak awal Anda hidup dan bekerja, jelas Anda akan masuk dalam nilai standar, sehingga jangan protes bila di kemudian hari Anda akan melihat orang-orang yang tidak seimbang hidupnya di awal menjadi lebih baik dari kita yang hidupnya hanya seimbang dari awal hingga akhir.

Salam investasiuntuk Indonesia

ryan filbert Ryan Filbert

Ryan Filbert
merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Berusia 28 tahun, Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market. Ryan juga baru saja menerbitkan dua seri buku baru yang berjudul Bandarmology dan Investasi pada property Rich Investor from Growing Investment. Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com