Berambisi Masuk BUKU III, Bank DKI Buka Cabang di Balikpapan

Ahok mengatakan pembukaan kantor di Balikpapan merupakan salah satu upaya Bank DKI agar naik kelas dari Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) II ke BUKU III atau kelompok bank dengan modal antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun.

“Kami berusaha menambah modal. Tahun ini Bank DKI akan masuk ke Buku III, yakni dengan setoran sampai Rp 11 triliun. Kami ingin masuk ke Buku IV dengan setoran hingga Rp 30 triliun,” kata Ahok.

Bank DKI, kata Ahok, ingin membuktikan bahwa bank pembangunan daerah punya kemampuan menyetarakan diri dengan bank konvensional dan besar lainnya. “Bank DKI ingin menyejajarkan dengan bank umum komersial lain,” kata Ahok.

Strategi lain untuk naik kelas itu, katanya, bisa pula dengan sharing saham antar bank pembangunan daerah. Selain semakin kuat modal, menyatunya bank-bank daerah memberi keuntungan lantaran biaya akan lebih murah lagi.

“Kami berharap bisa masuk saham-saham bank pembangunan daerah lain. Makin banyak modal, makin murah semuanya. Ketimbang dijual ke asing, kita ini satu-satunya bank yang belum dikuasai asing. Penyatuan asset, penyatuan bank bank daerah di seluruh Indonesia, maka biaya akan jauh lebih murah lagi,” kata Ahok.

Bank DKI berdiri di jantung kota Balikpapan. Dalam peresmiannya, secara simbolis Ahok memberikan sepuluh pembukaan rekening baru pada sepuluh nasabah pertama Bank DKI di Balikpapan. Ia memastikan, ekspansi bank dengan semangat naik kelasnya bukan berarti untuk merebut nasabah.

Bank DKI, tutur Ahok, tetap akan memberikan kontribusi bagi kemajuan perekonomian Balikpapan.