Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harus Jelaskan Kehadirannya Dalam MoU Proton-Adiperkasa

Kompas.com - 09/02/2015, 14:51 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa menilai ada kejanggalan dalam proyek kerjasama antara Proton, Malaysia dengan PT Adiperkasa Citra Lestari.

Menurut Desmond, Presiden Joko Widodo harus menjelaskan karena ikut hadir dalam acara penandatanganan kerja sama tersebut. Desmond menjelaskan, ada kekhawatiran kalau kerjasama tersebut merupakan awal dari dibuatnya mobil nasional Indonesia oleh Proton yang merupakan produsen mobil nasional Malaysia. Kalaupun hanya kerjasama bisnis, Desmond mempertanyakan mengapa Presiden Jokowi hadir dalam acara penandatanganan kerja sama itu.

"Yang harus kita pertanyakan, ini kerja sama mobil nasional atau perusahaan (Adiperkasa) milik Hendropriyono. Kalau kerja sama pribadi, berarti Hendropriyono pakai Jokowi untuk deal-deal bisnisnya, ini cerminan pemerintah yang lemah," kata Desmond, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/2/2015).

Bahkan lebih jauh, politisi Partai Gerindra itu menuding Jokowi tidak konsisten dengan proyek mobil nasional. Pasalnya, Jokowi sempat gencar melambungkan nama mobil Esemka saat Pilkada DKI Jakarta tapi setelah jadi Presiden RI seperti melupakan mobil buatan anak bangsa tersebut.

"Kesan saya, Jokowi melakukan kebohongan yang berlanjut kebohongan. Saat mau jadi Gubernur DKI pakai Esemka, sekarang jadi Presiden tidak jelas Esemkanya," ucap Desmond.

Seperti diberitakan sebelumnya, produsen mobil nasional Malaysia, Proton, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) untuk membantu Indonesia belajar membangun, mengembangkan, dan memproduksi mobil nasional (mobnas).

Penandatanganan MoU itu disaksikan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (6/2/2015).

Kehadiran Jokowi mengindikasikan dukungan pengembangan mobnas Indonesia oleh Proton. Dalam sebuah pernyataan, Proton mengatakan bahwa kedua perusahaan akan melakukan studi kelayakan dan menjalani kerja sama dalam proyek mobnas di Indonesia. Jika penelitian menunjukkan proyek ini layak, maka perusahaan akan menandatangani perjanjian usaha patungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com