Seperti dikutip dari data Bloomberg , di pasar spot mata uang Garuda ini dibuka melorot ke posisi Rp 12.703 per dollar AS. Kemarin rupiah ditutup pada 12.670.
Rupiah hari ini diperkirakan kembali menghadapi tekanan pelemahan. Penguatan indeks dollar AS di tengah penantian data cadangan devisa menggelayuti posisi rupiah. Angka tenaga kerja AS yang baik lagi-lagi berhasil mendorong indeks dollar AS untuk menguat.
Kenaikan itu juga bersamaan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun ke 2 persen.
Inflasi China diumumkan kembali turun pagi kemarin menandakan permintaan barang yang masih lemah dibandingkan pasokan yang ada. Harga minyak turun drastis setelah EIA memprediksi produksi minyak negara OECD akan naik pesat tahun ini.
Rupiah melemah mengikuti arah mata uang lain di Asia terhadap dollar AS. Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, indeks dollar AS yang kembali ke tren penguatannya berhasil menekan mata uang global hingga dini hari tadi.
Selain faktor global, investor juga menunggu disahkannya RAPBN-P 2015 di minggu ini dan diperkirakan memberikan sentimen positif.
"Perhatian investor juga akan beralih ke angka CAD 2014 yang akan diumumkan lusa dan diperkirakan membaik. Hari ini rupiah berpeluang melanjutkan pelemahannya," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.