"Kalau saya ketemu Pemda, Mereka baik-baik saja tuh. Tidak ada masalah," kata dia ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/2/2015).
"Karena komitmennya saya bilang, ngapain kampanye memberikan pendidikan gratis, kesehatan gratis, tapi kalau mengurangi beban masyarakat yang tidak mampu bayar BPP tidak mau. Itu (kepala daerah) bohong namanya. Kamuflase," jelas dia lagi.
Menurut dia, Pemda masih bisa mengambil pajak dari sumber lain, di luar PBB rumah hunian, seperti pertokoan, hotel, restoran, perkebunan, dan lahan komersial lain.
Awal pekan ini Ferry menyampaikan dia telah berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo terkait rencana penghapusan PBB tersebut. Namun, dia enggak membeberkan respon yang diberikan Jokowi.
"Saya sudah ngobrol (dengan Presiden). Nanti, tunggu. Ini kan berjalan. Ini kebijakan yang tidak tergesa-gesa, karena dia harus masuk di anggaran, sehingga paling cepat baru bisa 2016," pungkas Ferry.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.