"Hampir semua selesai, hanya tinggal sedikit sekali, lima persen saja. Khususnya buat PLTU Batang. Begitu bebas ini sudah mulai langsung. Kalau bisa bulan depan maksimum," ujar Sofyan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2/2015).
Sofyan menuturkan, pembebasan lahan itu akan mementingkan kepentingan negara dan masyarakat. PLN memastikan biaya ganti rugi pembebasan lahan tidak akan merugikan masyarakat.
"Pergantian lahan itu sangat menguntungkan, karena berkali-kali lipat dari nilai investasi yang didapat, dalam arti kata NJOP," ucap Sofyan.
Mantan Dirut BRI itu mengungkapkan pembangunan PLTU Batang akan rampung pada tahun 2018. Target itu dimajukan satu tahun dari target sebelumnya tahun 2019.
Seperti diberitakan, pembangunan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah ini berkapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW). Biaya untuk proyek ini mencapai Rp 40 triliun.
Masalah pembebasan lahan kerap membayangi pembangunan proyek ini. Untuk mengantisipasinya, pemerintah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 71 tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.