Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik Tunggu Penyebab Kisruh Lion Air

Kompas.com - 22/02/2015, 15:29 WIB

Situasi di Terminal 1B sejak pagi hingga sore hari terlihat normal. Tidak ada penumpukan penumpang seperti hari sebelumnya. Para penumpang yang gagal terbang sudah mengambil pengembalian uang tiket. Selanjutnya, mereka berganti dengan penerbangan maskapai lain.

Di layar informasi Terminal 1B disebutkan, pesawat yang dibatalkan terbang adalah JT 292 rute Jakarta-Pekanbaru, JT 202 tujuan Medan, JT 608 tujuan Jambi, dan JT 766 tujuan Balikpapan. Selanjutnya, penumpang yang seharusnya terbang dengan pesawat tersebut dialihkan ke pesawat lain.

Ratna Sintawati, penumpang tujuan Palembang, yang seharusnya terbang dengan pesawat JT 342 pada pukul 16.20, dipindahkan ke JT 842 pukul 18.45. ”Tadi pagi saya dapat SMS dari Lion, isinya pemberitahuan perubahan jam terbang,” ujarnya.

Penumpang khawatir

Meski penerbangan Lion sudah normal, tak sedikit penumpang yang sudah membeli tiket khawatir jika kejadian kemarin terulang lagi. Akibatnya, penumpang datang lebih cepat ke bandara untuk mencari informasi kepastian keberangkatan.

”Jadwal saya pukul 19.00. Saya datang sekarang untuk memastikan ada enggak pesawat ke Bengkulu,” kata Mustafa yang datang dari Bekasi dan tiba di bandara pukul 06.00.

Sementara itu, penerbangan Lion Air di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta berangsur normal. Sejumlah pesawat sudah diberangkatkan sejak Sabtu pagi.

Edi Mukri, Airport Duty Manager Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mengatakan, penerbangan Lion Air pada Sabtu mulai normal, tetapi masih ada penundaan keberangkatan sekitar 10 menit untuk beberapa penerbangan.

”Antrean penumpang sudah tak lagi sampai keluar loket Lion Air. Pengembalian uang tiket yang sebelumnya diakomodasi pihak AP II, Sabtu, sudah dialihkan ke pihak Lion Air,” ujar Edi.

Anton, penumpang tujuan Denpasar yang mengalihkan penerbangannya ke maskapai penerbangan lain, mengatakan, dirinya sudah tidak ingin berangkat dengan Lion lagi. Kepercayaannya terhadap maskapai itu berkurang. ”Saya menyesalkan perlakuan dari pihak Lion Air yang sangat lama memastikan semua penerbangannya mulai Rabu ini. Seharusnya penerbangan yang tak bisa dipastikan langsung diberitahukan kepada kami,” ujar Anton. (B03/B04/B09/MED/ENG/RAZ/ARN/MAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com