Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Tak Ada Penyelewengan, AP II Hanya Bantu Masyarakat

Kompas.com - 23/02/2015, 15:27 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tidak ada penyelewangan yang dilakukan Angkasa Pura II dengan menalangi pembayaran kembali (refund) tiket penumpang Lion Air. Menurut Kalla, AP II hanya ingin membantu masyarakat sehingga cepat menerima refund.

"Itu hanya untuk membantu masyarakat yang kesulitan saat itu, mungkin dia enggak ada uang lagi untuk balik ke Jakarta membayar Rp 100.000, mesti makan. Bisa saja. Jadi kalau tidak dibantu, mau makan atau pulangnya bagaimana? Siapa yang punya cash? ya AP," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (23/2/2015).

Kalla menilai tidak ada yang salah dengan langkah AP II yang menyiapkan dana Rp 4 miliar untuk menalangi pembayaran uang kompensasi, pengembalian tiket, dan uang PSC penumpang Lion Air. Apalagi, lanjut dia, selama ini penumpang pesawat telah membayarkan iurannya secara tidak langsung kepada AP II.

"Itu kan hari libur, yang punya cash di situ adalah Angkasa Pura. Bayangkan kalau orang di situ hari itu, hari Imlek dan Sabtu, untuk hanya kembalikan Rp 500.000, dia harus naik taxi pulang ke Jakarta, terus balik lagi, sudah sampai Rp 300.000, kasih saja kan di situ, orang butuh buat taksi dan hotel. Apa salahnya selama ini penumpang itu bayar fee ke AP II," tutur Kalla.

Terkait dengan Lion Air yang terlambat menerbangkan 6.000 penumpang, Kalla mengatakan bahwa Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang menangani masalah tersebut. Ia juga meminta perusahaan penerbangan untuk bisa mengelola bisnisnya dengan baik.

Khusus untuk penerbangan berbiaya murah (low cost carrier), Ia meminta penyedia layanan penerbangan LCC untuk memperbaiki pelayanan mereka.

Kalla mengakui, tidak mudah mengelola usaha penerbangan murah. Namun, lanjut dia, masyarakat yang akan rugi jika pelayanannya tidak ditingkatkan.

"Karena tidak mudah mengelola, khususnya LCC, sudah berapa yang jatuh di Indonesia, terakhir saja Adam Air, Batavia, Merpati, Mandala, itu tidak mudah, harus hati-hati. Walaupun LCC ituk membantu masyarakat, tapi jatuh juga tidak membantu akhirnya," ujar Kalla.

Angkasa Pura II menyiapkan dana talangan Rp 4 miliar untuk pembayaran uang kompensasi, pengembalian tiket, dan uang PSC penumpang Lion Air. Hal tersebut dilakukan AP II karena Lion Air terkendala dana tunai. Namun, dana yang dikeluarkan untuk membayar itu semua hanya Rp 526,89 juta.

Terkait dana talangan tersebut, Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu akan melaporkan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penyelewengan.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengaku bahwa Lion Air terkendala dana tunai pada saat itu. Lion Air berkilah, hal itu terjadi lantaran hari libur dan perusahaan berlogo singa itu sulit mencairkan dana sebesar itu. Ia juga mengatakan bahwa Lion mengembalikan dana talangan tersebut pada Minggu (22/2/2015).

baca juga: Sulit Dihubungi AP II Saat Kisruh "Delay", Direktur Lion Air sedang Terbangkan Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com