"Ditemukan bahwa proses pengambilan keputusan kurang tegas untuk menyatakan penerbangan dibatalkan. Mereka (manajemen) berharap dengan pesawat cadangan yang ada. Kemudian proses lainnya yang butuh waktu padahal situasi sudah tidak terkendali," jelas Edward dalam jumpa pers di Lion Air Tower, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Menurut Edward, keputusan untuk menggunakan pesawat cadangan akan memakan waktu. Belum lagi, kata dia, pengajuan izin atau flight approval.
"Di Cengkareng memang ada pesawat cadangan tapi untuk recover cukup butuh waktu. Kemudian ditambah untuk meminta flight approval, yang mana saat itu tidak terjadi karena hari libur dan sudah malam," jelas Edward.
Selain itu, Edward menjelaskan bahwa ada 3 pesawat yang menjadi awal dari tertundanya penerbangan di hari Kamis. Salah satunya disebabkan oleh masuknya burung ke salah satu mesin pesawat.
"Di Semarang ketika mendarat tercium bau daging. Ternyata ditemukan bulu burung di dalam mesin. Kemudian di stop karena membahayakan. Lalu dua lainnya ada permasalahan di badan dan mesin pesawat," sebutnya.
Edward mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah tindakan terkait penanganan kejadian ini. Salah satunya dengan memanggil manajemen di lapangan untuk diminta penjelasan mengenai kejadian tersebut.
"Kami tentu melakukan investigasi mulai dari prosedur lalu menyangkut personil yang nantinya mereka akan beri penjelasan. Kemudian kita akan memperbaiki prosedur, menganalisis unsur-unsur lingkungan, lalu melatih tim untuk bisa menangani krisis seperti ini nantinya," kata Edward.
baca juga: Sulit Dihubungi AP II Saat Kisruh "Delay", Direktur Lion Air sedang Terbangkan Pesawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.