Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembangunan Rusunami antara Perumnas dan KAI Kembali Mencuat

Kompas.com - 23/02/2015, 19:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menjajaki kemungkinan proyek rumah susun sederhana milik (rusunami) yang berlokasi di Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Menurut Himawan Arief Sugoto, Direktur Utama Perumnas, proyek yang sudah mulai diwacanakan 2012 lalu itu kembali diangkat dan ditargetkan bisa rampung pada 2017 mendatang.

Himawan mengatakan, terkendalanya proyek waktu itu disebabkan Hak Peruntukan Lahan (HPL) yang masih dipegang oleh Kementerian Perhubungan dan belum dilimpahkan ke PT KAI (Persero). Dia pun berharap, cita-cita yang dulu dibangun bersama Ignasius Jonan yang pada waktu itu menjadi bos PT KAI bisa dilanjutkan.

“Konsep rusunami sudah dirintis lama dengan Pak Jonan, bagaimana menyediakan hunian dekat public transportation, sehingga masyarakat tidak pakai kendaraan pribadi. Tahun 2012 kita sudah tandatangan MoU untuk memulai di Tanjung Barat. Dalam perjalanannya masalah lahan yang masih milik Kemenhub. Kami nunggu prosesnya. Kami harapkan dengan Menhub Jonan, bisa terealisasi secepatnya,” kata Himawan kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Sementara itu Menteri BUMN, Rini Mariani Soemarno mengatakan akan segera menemui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, agar HPL Tanjung Barat segera dilimpahkan ke PT KAI (Persero), dan Perumnas bisa memperoleh Hak Guna Bangunan (HGB) atas HPL.

“Kita ingin targetnya secepat mungkin, karena studi dasarnya sudah ada, tinggal bicara dengan Menter Perhubungan. Dulu kan dia mantan Direktur Utama PT KAI (Persero), jadi sudah tahu Tanjung Barat,” kata Rini.

Menurut Rini, sinergi ini sangat baik lantaran bisa memaksimalkan tanah yang dimiliki PT KAI (Persero). Rini bilang, biasanya di dekat stasiun ada sisa lahan yang bisa dimanfaatkan masyarakat. “Kalau itu bisa dilakukan, kebutuhan perumahan bisa terpenuhi dan konsepnya mengurangi kemacetan dengan masyarakat tinggal dekat dengan transportasi publik,” imbuh Rini.

Rusunami yang rencananya dibangun dua tower dengan total hunian 500 unit itu bisa digarap oleh BUMN karya. Pengelolaan bisa ditangani oleh Perumnas, sementara konstruksinya bisa dibangun oleh PT Wijaya Karya (Persero).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com