Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sea World Beroperasi Lagi, Ancol Optimistis Kinerja Lebih "Moncer"

Kompas.com - 25/02/2015, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk optimistis bisa memacu kinerja lebih moncer tahun ini. Salah satu dasarnya adalah wahana wisata Sea World kembali beroperasi dalam waktu dekat.

Perusahaan dengan kode saham PJAA ini memastikan hal ini. "Paling cepat akhir bulan ini atau awal Maret, Sea World kembali beroperasi," ujar Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Gatot Setyo Waluyo, Selasa (24/2/2015).

Pemasukan dari Sea World pun dipastikan bakal menjadi lebih besar. Sebab, kini Pembangunan Jaya Ancol telah menjadi operator tunggal wahana rekreasi tersebut.

Kilas balik sejenak,  Jaya Ancol dan PT Sea World Indonesia sempat terlibat sengketa perjanjian pengelolaan tempat rekreasi tersebut. Sengketa bermula dari habisnya perjanjian built operate transfer (BOT) PT Sea World Indonesia selama 20 tahun antara kedua belah pihak pada Juni 2014.

Jaya Ancol menilai, Sea World Indonesia secara sepihak memperpanjang kontrak untuk mengelola wahana tersebut hingga 2034. Perusahaan yang sebagian saham dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini juga keberatan jika kontrak kerja sama yang baru tetap menggunakan prosentase seperti perjanjian lama.

Namun, sengketa tersebut kini telah usai. Jaya Ancol telah menandatangani akta pengalihan, penyerahan, dan pengakhiran penjanjian dengan Sea World Indonesia. "Penandatanganannya dilakukan pada 13 Februari 2015 lalu," imbuh Gatot.

Dus, dengan kembali beroperasinya Sea World dan  Jaya Ancol sebagai operator tunggal, maka perseroan diproyeksi bakal memperoleh pemasukan tambahan sekitar Rp 20 miliar atau berkontribusi sekitar 7 persen dari target pendapatan Jaya Ancol tahun ini yang dipatok Rp 257,4 miliar atau naik 10 persen dari estimasi pendapatan tahun lalu.

Asal tahu saja, selama masih dikelola bersama Sea World Indonesia, pemasukan yang diterima Jaya Ancol dari pengelolaan Sea World terbilang mini. "Rata-rata kontribusinya hanya sekitar 2 persen terhadap pendapatan setelah pajak," tutur Gatot.

Proyek reklamasi

Berkaca dari target bisnis ini, Pembangunan Jaya Ancol juga mematok pendapatan konsolidasi tahun ini sebesar Rp 1,77 triliun, naik sekitar 18 persen dari pendapatan konsolidasi tahun lalu Rp 1,5 triliun.

Guna memuluskan rencana bisnis ini, Pembangunan Jaya Ancol tidak cuma mengandalkan bisnis dari Sea World atau industri pariwisata lainnya, tapi juga mengandalkan bisnis non wisata seperti properti.

Untuk itu, pebisnis wisata serta properti ini sudah  menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015 sebesar Rp 1,2 triliun.

Sebanyak Rp 800 miliar dari total belanja modal akan Pembangunan Jaya pakai untuk unit usaha rekreasi atau wisata. Salah satu proyek yang mendapat perhatian perusahaan ini adalah rencana mengerjakan reklamasi pulau K seluas 32 hektare yang terletak tidak jauh dari Taman Impian Jaya Ancol.

Proyek lainnya yang tidak kalah penting bagi Pembangunan Jaya Ancol adalah pembangunan Dunia Fantasi (Dufan) Ocean Theme Park. Manajemen perusahaan ini sudah mengestimasi dana untuk mengerjakan dua proyek reklamasi pantai ini adalah sebesar Rp 2,5 juta per meter persegi (m²).

Sedangkan sisa belanja modal yang sebesar Rp 400 miliar bakal Pembangunan Jaya pakai untuk ekspansi beberapa proyek properti yang memang sudah direncanakan sebelumnya. Seperti proyek properti terpadu Ocean Breeze, Jaya Ancol Sea Front, serta Coasta Villa di kawasan Pantai Carnaval Ancol Timur. (Dityasa H Forddanta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com