Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2015, 12:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, jika harga beras di tingkat pedagang besar mencapai Rp 12.000 per kilogram (kg), seharusnya harga gabah kering panen (GKP) petani sebesar Rp 9.000 per kg. Pasalnya, disparitas harga antara GKP dan harga beras di tingkat pedagang besar normalnya sebesar 30 persen.

Nyatanya, kata Amran, yang terjadi saat ini harga GKP sebesar Rp 4.500 per kg, sedangkan harga beras di tingkat pedagang besar menembus Rp 12.000 per kg.

"Mestinya kalau harga gabah Rp 4.500, harga beras Rp 6.500. Karena beras itu dilahirkan dari gabah, dari padi, bukan sapi, bukan pedagang," kata Amran di hadapan petani, disambut sepakat oleh petani, Malang, Kamis (26/2/2015).

"Jadi logikanya seperti itu. Kalau beras memang Rp 12.000, mestinya harga gabah Rp 9.000," lanjut dia.

Amran tak habis pikir kenapa harga beras di Jakarta menembus Rp 12.000 per kg dan mengalami lonjakan 30 persen dari harga sebelumnya. Padahal, harga GKP hanya naik 3 persen, menjadi Rp 4.500 per kg.

Menelusuri kejanggalan ini, Amran mengaku tiga hari ini dia mengambil jalan darat sepanjang Jawa Tengah ke Jawa Timur, mencari tahu harga GKP. Pada setiap petani yang dijumpai, Amran memastikan harga gabah normal di level Rp 4.500 per kg. "Ini cuma separuh (dari seharusnya Rp 9.000), artinya distribusi tidak bagus," ucap Amran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com